PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali menunjukkan komitmennya sebagai mitra strategis Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan alutsista nasional, khususnya di sektor kedirgantaraan. Pada hari pertama penyelenggaraan Indo Defence 2024 Expo & Forum, PTDI sepakati kontrak penjualan 6 (enam) unit Helikopter Angkut Berat AW189 dengan Baranahan Kementerian Pertahanan RI.
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan secara simbolis menandatangani dokumen kontrak penjualan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin pada agenda Penandatanganan Kontrak Bersama Kementerian Pertahanan dengan BUMN & BUMS, bertempat di Pre-Function Hall D2, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya kolektif dalam memperkuat postur pertahanan udara nasional melalui pengadaan Alutsista yang andal, modern, dan adaptif terhadap berbagai misi. Helikopter AW189 akan hadir sebagai solusi heavy-lift multi-mission yang siap memperkuat daya jangkau dan mobilitas udara TNI.
Lebih dari sekedar pengadaan, kontrak ini membuka peluang besar bagi PTDI dalam memperluas kapabilitasnya di bidang helikopter, termasuk peningkatan kapasitas teknis, pemeliharaan, serta pengembangan industri pendukung. Dengan bertambahnya jenis helikopter yang dikelola PTDI, maka capability list (caplist) Perusahaan pun akan berkembang, memperkuat posisi PTDI sebagai pusat unggulan industri dirgantara di kawasan.
“PTDI siap menjawab setiap kebutuhan armada udara nasional. Dengan pengalaman rekayasa dan manufaktur yang teruji, serta jaringan kemitraan global yang solid, kami hadir untuk mendukung kemandirian pertahanan Indonesia dengan semangat juang dan dedikasi tinggi,” ujar Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI. “Pengadaan heli ini akan mendorong akselerasi transformasi PTDI dalam memperkuat rantai pasok nasional dan menjadikan industri dirgantara Indonesia semakin mandiri dan berdaya saing.”
Dalam mendukung transformasi tersebut, PTDI menempatkan SDM muda sebagai penggerak utama inovasi. Keterlibatan mereka dalam pengembangan teknologi dan rekayasa helikopter terus didorong agar generasi muda Indonesia mampu menjawab tantangan industri global.
“Kami sedang menyiapkan panggung lahirnya kembali para Habibie masa depan. Anak-anak muda ini bukan hanya mewarisi semangat, tapi juga membawa energi baru yang akan menjadikan PTDI sebagai kekuatan industri global yang membanggakan,” tambah Gita Amperiawan.
Sebagai satu-satunya industri pesawat terbang di Asia Tenggara, PTDI berperan aktif dalam mengisi kebutuhan armada udara nasional, baik untuk kepentingan pertahanan maupun non-pertahanan. PTDI terus mendorong peningkatan daya saing melalui pengembangan teknologi, pemanfaatan kapasitas industri dalam negeri, dan ekspansi pasar global.
Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, PTDI telah menempatkan diri sebagai pelaku utama industri kedirgantaraan yang terintegrasi, mulai dari desain dan produksi, hingga pemeliharaan dan pengembangan teknologi. Momentum penandatanganan kontrak ini juga menjadi batu loncatan penting dalam penguatan sektor industri strategis nasional dan pembuktian bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk berdiri sejajar dengan kekuatan industri global. Indo Defence 2024 menjadi ajang penting bagi PTDI untuk menunjukkan bahwa industri dirgantara nasional memiliki kesiapan, keunggulan, dan visi jangka panjang