• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 19 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Dorong Pengembangan Industri Kimia, Menteri Perindustrian RI Kunjungi Pupuk Kaltim

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

BRImo Shoot Into Perfection (SIP) Padel League 2025: Upaya BRI Hadirkan Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Urban

Pupuk Kaltim Catatkan Kinerja Produksi Positif Hingga Pertengahan 2025

Libur Sekolah Juli, Tiket Terjual 971 Ribu ASDP Imbau Penumpang Beli Tiket Mandiri dan si Manifest Sesuai Identitas

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menerima kunjungan kerja Menteri Perindustrian (Menperin) RI Airlangga Hartarto di Grand Equator Hotel pada Sabtu pagi, 7 Juli 2018.  Kedatangan Menteri Airlangga bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, disambut Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman bersama jajaran Direksi, serta perwakilan anak perusahaan (anper) dan Joint Venture Company (JVC).
Dikatakan Menperin, fokus kunjungan ini dalam upaya memacu pengembangan industri kimia dalam negeri, dengan mendorong pemanfaatan teknologi terbaru. Selain itu juga sebagai kegiatan penelitian dan pengembangan yang sesuai implementasi roadmap Making Indonesia 4.0. tujuannya agar industri kimia lebih efisien, inovatif dan produktif dalam memasuki era revolusi industri generasi keempat.
Upaya tersebut pun ditargetkan dapat memacu peningkatan ekspor, sekaligus menentukan langkah yang harus ditempuh dalam menurunkan impor, mengingat jumlah impor tertinggi saat ini, salah satunya berasal dari industri kimia. “Maka dari itu, industri kimia mendapat perhatian khusus Pemerintah agar mampu menekan jumlah impor. Sebab industri kimia ditetapkan sebagai salah satu dari lima sektor yang menjadi pionir penerapan industri 4.0 di Indonesia,” ujarnya.
Beberapa langkah pun kata Airlangga, dirumuskan bersama Pupuk Kaltim dan sejumlah perusahaan yang bergerak dalam industri kimia di Bontang. Mulai upaya jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Salah satunya pada jangka pendek, dengan mengusulkan industri berbasis amonium nitrat dapat dilakukan pembatasan impor, dikarenakan telah tercukupinya kebutuhan dalam negeri. “Sementara untuk jangka menengah dan panjang, dirumuskan melalui substitusi (penggantian) impor dan investasi,” tandasnya.
Airlangga turut memberikan apresiasi kepada seluruh perusahan industri kimia yang beroperasi di kawasan Pupuk Kaltim, yang telah berkomitmen mendukung pembangunan industri nasional. Hal itu mengingat klaster industri petrokimia pertama di Indonesia ini, sudah berjalan lebih dari 30 tahun, dimulai dengan berdirinya Pupuk Kaltim pada 1977. Didukung lokasi dalam satu kawasan, keberadaan seluruh industri yang beroperasi juga sangat mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan di Indonesia bagian timur. Tercatat, ada lima industri petrokimia yang berdiri di kawasan Pupuk Kaltim dan menghasilkan komoditas beragam, antara lain amoniak, urea, methanol dan amonium nitrat.
Sementara Bakir Pasaman, mengaku optimis dengan upaya pengembangan industri yang didorong Kementerian Perindustrian, sekaligus menekan jumlah impor dalam negeri pada sektor industri kimia. Menurutnya, Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan kapasitas produksi dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, disamping aktivitas ekspor yang turut dilaksanakan. Apalagi masuknya pupuk impor yang diduga berasal dari Arab Saudi dan Tiongkok, dapat terus ditekan dengan ketersediaan produk domestik. “Meski saat ini masih banyak industri di Indonesia yang menggunakan urea dari produk impor, tapi hal itu sudah sangat berkurang,” katanya.
Upaya menuju hal tersebut, lanjut Bakir Pasaman, dilakukan Pupuk Kaltim dengan berbagai inovasi dan pengembangan industry, diantaranya melakukan kontrol distribusi pupuk yang bisa dipantau realtime melalui program yang dikembangkan secara inhouse (mandiri), disamping juga menerapkan Precision Agriculture dengan menyajikan pupuk yang sesuai komposisi dari tiap daerah. Selain itu, Pupuk Kaltim juga akan mengembangkan proyek NPK Chemical dengan kapasitas 500 ribu ton, yang kini dalam proses tender, serta pabrik Amonium Nitrat bekerjasama dengan PT Dahana.
“Kami juga tengah mengembangkan perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektare, bekerjasama dengan PTPN 13, sekaligus pabrik pengolahannya,” tutur Bakir Pasaman. Sedangkan prioritas ekspor Pupuk Kaltim, bergantung pasar yang paling menguntungkan bagi Perusahaan dari kapasitas produksi urea saat ini mencapai 3,4 juta ton per tahun, serta produksi amonia 2,8 juta ton. “Tahun lalu kami ekspor 600 ribu ton urea. Semakin sedikit ekspor semakin bagus, kita akan utamakan kepentingan dalam negeri,” pungkasnya.
 Gas Kaltim Prioritaskan Kebutuhan Domestik
 Airlangga Hartarto mengatakan industri kimia nasional difokuskan pada pengembangan yang lebih berdaya saing global. Pasalnya, sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta berperan penting sebagai penghasil bahan baku untuk kebutuhan produksi industri lainnya. Tercatat sejak 2017, industri kimia menjadi salah satu sektor penyumbang utama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar Rp236 T dengan kebutuhan gas bumi untuk industri yang beroperasi di Bontang mencapai 452 MMSCFD atau sekitar 59% dari penggunaan gas bumi domestik di wilayah Kaltim.
Hal ini menjadi perhatian besar Kementerian Perindustrian, khususnya terhadap jaminan pasokan gas bumi jangka panjang dengan harga wajar, agar kelangsungan seluruh aktivitas industri dapat lebih berkembang dengan struktur yang kokoh dan berkelanjutan. “Perlu bagi kita untuk tidak melakukan perpanjangan pasokan untuk kontrak penjualan gas bumi ke luar negeri, agar pasokan gas di Kaltim dapat diprioritaskan kepada kebutuhan domestik, terutama kelangsungan industri petrokimia di Bontang,” papar Airlangga
Sumber Situs Web Pupuk Kaltim

Previous Post

Airport Learning Center Angkasa Pura II, Kawah Candradimuka Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebandarudaraan Indonesia

Next Post

Sinergi BUMN, Pelindo III Garap Pelabuhan di Bagendang dan Bumiharjo

Related Posts

Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

BRImo Shoot Into Perfection (SIP) Padel League 2025: Upaya BRI Hadirkan Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Urban

18 Juli 2025
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Pupuk Kaltim, Pupuk Kujang, IPC
Berita

Pupuk Kaltim Catatkan Kinerja Produksi Positif Hingga Pertengahan 2025

18 Juli 2025
Tingkatkan Penghijauan Kawasan Bakauheni Harbour City, ASDP dan Pemprov Lampung Gelar Penanaman Pohon
Berita

Libur Sekolah Juli, Tiket Terjual 971 Ribu ASDP Imbau Penumpang Beli Tiket Mandiri dan si Manifest Sesuai Identitas

18 Juli 2025
Antam Klaim Siap Kelola, Terkait Titipan Aset dari Kejagung
Berita

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

18 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

Danantara Apresiasi Peluncuran Transformasi Culture BRILiaN Way, Fondasi BRI Jadi Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara

18 Juli 2025
Festival Kuliner Sambut Hari Jadi PTBA
Berita

Bukit Asam Bagikan Dividen Rp3,83 Triliun

18 Juli 2025
Next Post

Sinergi BUMN, Pelindo III Garap Pelabuhan di Bagendang dan Bumiharjo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

BSI dan UI Sinergi Literasikan Sistem Keuangan Syariah ke Mahasiswa Melbourne University

2 hari ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan

4 hari ago
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa

Bertambah, Menjadi 30 Wamen Kabinet Merah Putih Merangkap Komisaris BUMN

7 hari ago
Hutama Karya Tunggu Keputusan Resmi Pemegang Saham Kelangsungan Holding Infrastruktur

Implementasi Manajemen Risiko Dalam Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

4 hari ago
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

BRImo Shoot Into Perfection (SIP) Padel League 2025: Upaya BRI Hadirkan Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Urban

by redaksi
18 Juli 2025
0

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mempertegas komitmennya dalam mendorong gaya hidup sehat dan penguatan komunitas melalui penyelenggaraan...

Read more
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Pupuk Kaltim, Pupuk Kujang, IPC

Pupuk Kaltim Catatkan Kinerja Produksi Positif Hingga Pertengahan 2025

18 Juli 2025
Tingkatkan Penghijauan Kawasan Bakauheni Harbour City, ASDP dan Pemprov Lampung Gelar Penanaman Pohon

Libur Sekolah Juli, Tiket Terjual 971 Ribu ASDP Imbau Penumpang Beli Tiket Mandiri dan si Manifest Sesuai Identitas

18 Juli 2025
Antam Klaim Siap Kelola, Terkait Titipan Aset dari Kejagung

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

18 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

Danantara Apresiasi Peluncuran Transformasi Culture BRILiaN Way, Fondasi BRI Jadi Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara

18 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In