Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro meninjau lokasi ujicoba tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) Perhutani yang menggunakan formula nutrisi hormon (nutrimon) sebagai salah satu cara meningkatkan percepatan pertumbuhan tanaman Jati Plus Perhutani di Lumajang, Kamis (07/04).
Setelah melihat langsung fisik tanaman yang diujicoba pada lahan seluas 4,7 hektar dipetak 24e wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ranu Pakis, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Klakah, Wahyu Kuncoro mengatakan secara normal pertumbuhan jati plus dalam waktu dua tahun batangnya hanya setinggi 3,5 meter.
āNamun, jika diperlakukan khusus dengan pemberian nutrimon sebagai cairan perangsang dengan cara menyayat kulit dan menyiramkan ke seluruh bagian batang dan daun sebagai nutrisi tambahan, dalam waktu 16 bulan jati plus ini tingginya dapat mencapai rata-rata hampir 7 meter,ā katanya.
Ia mengatakan Perhutani terus berinovasi dalam pengembangan tanaman jati plus Perhutani (JPP) guna meningkatkan produktifitas kayu untuk memenuhi kebutuhan industri furnitur kayu, baik untuk pasar dalam maupun luar negeri.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan cara penelitian melalui serangkaian kegiatan pemuliaan pohon dan menggunakan formula yang disebutnya sebagai nutrisi hormon (nutrimon).
āKarena dengan umur yang sama, diameter jati plus Perhutani menggunakan nutrimon ini jauh lebih besar dibandingkan diameter pohon jati yang ditanam secara konvensional,ā katanya.
Menurutnya, pemberian nutrimon sebagai upaya mempercepat pertumbuhan jati dilakukan untuk mendapatkan masa tebang dengan daur pendek sehingga bisa mempercepat pendapatan perusahaan.
Wahyu Kuncoro mengatakan pemberian nutrimon pada jati plus ini merupakan inovasi yang sangat luar biasa. Kalo dilihat secara fisik, Jati Plus Perhutani ini sangat jauh lebih cepat pertumbuhannya.
āKalau ini benar-benar pengaruh dari pemberian nutrimon, ini perlu direplikasi di tempat lain, khususnya di lahan- lahan yang tingkat kesuburannya rendah, dan lahan-lahan yang marginal,ā katanya.
Menurutnya, perlu direplikasi di tempat lain supaya benar-benar memiliki formula yang sudah bisa terbukti (proven) sehingga di semua tempat hormon ini mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jati.
Sementara Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur Karuniawan Purwanto Sanjaya menyampaikan, bahwa dia akan mengawal upaya inovasi pertumbuhan JPP yang sudah dilakukan oleh Perhutani KPH Probolinggo.
āMudah-mudahan menjadi hak paten yang memang bagian dari sebuah inovasi, untuk meningkatkan produktivitas lahan di Perhutani,ā katanya. (Kom-PHT/DivreJatim/Pa)
Sumber Perhutani, edit koranbumn