PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan menambah frekuensi penerbangan pada sejumlah rute yang memiliki kinerja positif. Penambahan frekuensi akan dilakukan secara bertahap mulai Juli hingga Agustus 2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa penambahan frekuensi penerbangan akan dilakukan pada penerbangan dari Jakarta menuju Batam, Balikpapan, Denpasar, Medan, dan Surabaya. Frekuensi penerbangan mancanegara yakni ke Singapura juga akan ikut ditambah.
Irfan menyebut penambahan frekuensi sejalan dengan realisasi peningkatan kapasitas alat produksi perusahaan setelah tahapan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maupun negosiasi bersama lessor dirampungkan. Tidak hanya itu, upaya penambahan penerbangan dilakukan guna menyambut periode peak season akhir tahun.
“Langkah tersebut tentunya diharapkan dapat turut mendukung proses pemulihan pariwisata kita dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional,” terang Irfan melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (22/7/2022).
Secara rinci, penambahan kapasitas layanan penerbangan pada tahap awal ini akan dilakukan sebanyak 11 kali per minggu pada rute Jakarta-Batam pp, dan Jakarta-Balikpapan pp.
Kemudian, Jakarta-Denpasar pp hingga 45 kali per minggu; Jakarta–Kualanamu/Medan pp hingga 21 kali per minggu; Jakarta-Makassar pp hingga 32 kali per minggu; dan Jakarta – Surabaya pp hingga 35 kali per minggu.
Selanjutnya, untuk rute internasional Jakarta-Singapura pp akan dioperasikan hingga 14 kali per minggu.
Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, emiten berkode saham GIAA ini diproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022 mendatang.
“Atau meningkat sebesar 32 persen dibandingkan Juni lalu sebelumnya yang berkisar di 650 penerbangan per minggunya,” lanjut Irfan.
Irfan berharap penambahan frekuensi penerbangan bisa ikut mendukung pemulihan pariwisata, serta menjadi optimisme bagi perusahaan terhadap outlook kinerja ke depannya.
“Khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar yang pertumbuhannya semakin konsisten di tengah langkah penanganan pandemi,” ujarnya.
Ke depan, Garuda Indonesia akan mengevaluasi rute-rute penerbangan yang sudah memiliki kinerja positif sehingga berkontribusi terhadap perusahaan. Penambahan frekuensi penerbangan juga akan diselaraskan dengan ketersediaan armada yang terus dioptimalkan, sejalan dengan proses negosiasi perusahaan dengan lessor.
Sumber Bisnis, edit koranbumn