Gedung Cilaki saat ini menjadi Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero). Sejarah Gedung Cilaki tidak bisa dipisahkan dengan Gedung Sate karena merupakan bagian dari Gedung Sate. Pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB) dibangun pada tahun 1920 batu pertama diletakkan pada tanggal 27 Juli 1920.
Peletakkan batu pertama Gedung Sate ini dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, putri sulung dari Walikota Bandung saat itu, B. Coops, bersama dengan Petronella Roelefsen yang menjadi wakil Gubernur Jendral J.P Graaf Van Limburg Stirum.
Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk Kantor Pusat PTT (Posts Telegraafend Telefoon Dienst ). Gedung Sate akan digunakan sebagai pusat pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Sejumlah Instansi atau departemen pemerintahan, dipindahkan dari Batavia ke Bandung.
Antara lain Jawatan Kereta Api Negara (S.S), Hoofdbureau PTT (Posts Telegraafend Telefoon Dienst ), Gouvernements Bedrijven (G.B) yang terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum (BOW), Jawatan Meterologi (Tera), Laboratorium dan Museum Geologi, Institut Pasteur (Bio Farma), Balai Besar Permuka, Topographischen Dienst (Dinas Topografi AD), Militairen Vegdienst (AU Militer), Stasiun Radio Telefoni Malabar, Kantor Kas Negara dan beberapa kantor lainnya. Pusat perkantoran instansi sipil dan departemen pemerintahan tersebut menempati lokasi sekitar Gedong Sate sekarang ini (Kunto, Balai Agung di Kota Bandung, 1996:72).
Setelah Indonesia merdeka, Gedung ini diambil alih Angkatan Muda PTT dari pihak Jepang pada 27 September 1945 dan menjadikan hari pengambilalihan itu sebagai Hari Bakti Postel.
sumber InPos Indonesia