Besarnya segmen pasar generasi milenial di sektor properti saat ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengembang perumahan, tak terkecuali Perum Perumnas sebagai sebagai satu-satunya BUMN pengembang perumahan bagi masyarakat menengah bawah. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik, populasi generasi milenial adalah terbanyak kedua di Indonesia setelah gen Z, sekitar 25,87% atas populasi Indonesia. Sebuah data yang menandakan betapa tingginya peluang generasi milenial yang sedang pada usia produktif untuk menjadi potential buyer di sektor properti.
Menyadari potensi pasar dan preferensi hunian idaman milenial yang terus berkembang, Perumnas membangun hunian dengan desain modern di Parung Panjang, Bogor (Samesta Parayasa) dan Mojokerto Jawa Timur (Samesta Citra Surodinawan). Dihadirkannya hunian yang memaksimalkan estetika dan fungsi ruang ini menjadi strategi Perumnas dengan wajah baru sekaligus peningkatan kenyamanan dan kualitas hunian masa kini.
“Pada cluster baru Samesta Parayasa & Samesta Citra Surodinawan, kami menawarkan ragam fitur dan kemudahan yang cocok dengan milenial. Desain dan tata ruang hunian yang menggunakan warna-warna yang hangat, pencahayaan yang baik, dan pengaturan ruang yang fungsional seperti mezzanine dan taman indoor tentu akan menciptakan suasana yang homey dan nyaman bagi penghuni”, tutur Budi Saddewa Soediro selaku Direktur Utama Perumnas.
Tidak kalah menarik, pada hunian Samesta Parayasa juga akan terkoneksi langsung dengan Stasiun Baru Parayasa yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
“Samesta Parayasa akan menjadi salah satu hunian TOD modern berikutnya di wilayah Jabodetabek. Bersama PT KAI, Perumnas juga menyuguhkan Stasiun Baru Parayasa yang nantinya akan membantu mobilitas penghuni, meningkatkan aksesibilitas kawasan hunian dan menambah moda transportasi bagi masyarakat di sekitar Parung Panjang,” tutur Budi.
Hunian Samesta Parayasa berada di Barat Serpong pada kawasan seluas 200 hektar dan menyediakan 2.933 unit hunian yang terbagi ke dalam tujuh cluster. Dengan konsep baru, Samesta Parayasa menghadirkan Cluster Blue Bell dengan 3 tipe hunian (Calathea Sweet, Calathea Deluxe dan Calathea Premium) dengan harga yang affordable mulai dari Rp 400 jutaan.
Hunian Perumnas lain yang tampil dengan desain rumah baru, yaitu di Timur Jawa dengan nama Samesta Citra Surodinawan di Mojokerto. Sama halnya dengan proyek Samesta Parayasa, hunian ini pun hadir dengan dua tipe yang mengedepankan kenyamanan dan kualitas dengan harga yang affordable mulai dari Rp 380 jutaan.
Hadir diatas lahan sekitar 4 ha, meliputi kurang lebih 200 unit rumah, Samesta Citra Surodinawan pun berada di lokasi strategis yang terletak dekat dengan Stasiun Kereta Api, Rumah Sakit, Alun-Alun Kota, dan fasilitas umum lainnya. Suatu bukti yang menunjukkan bahwa Perumnas tidak hanya sekedar membangun rumah namun juga menyediakan hunian pada lingkungan yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Proyek Samesta Citra Surodinawan menjadi satu tambahan portofolio produk Perumnas yang tidak hanya terfokus pada wilayah Jabodetabek, namun juga wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
“Perumnas berkomitmen untuk terus menyediakan hunian yang berkualitas secara merata pada proyek-proyek kami. Kami juga berupaya mendengar permintaan pasar dengan menghadirkan suasana baru pada tampilan produk Perumnas, sehingga hunian yang ditawarkan pun tidak hanya akan menjadi tempat tinggal yang nyaman, namun juga menjadi satu simpul baru kawasan yang serba terkoneksi dalam mendukung aktivitas”, tambah Budi.
Hal ini pun merupakan bentuk upaya Perumnas dalam mempercepat penyerapan kepemilikan hunian pada beberapa wilayah dan mengatasi permasalahan backlog hunian di Indonesia dengan dukungan Pemerintah melalui Penanaman Modal Negara pada kedua proyek tersebut.
“Adanya dukungan PMN sebesar Rp 1,56 Triliun dari pemerintah kepada Perumnas di akhir tahun lalu, memberikan dampak positif pada pembangunan proyek Samesta Parayasa dan Samesta Citra Surodinawan serta proyek-proyek kami lainnya”, tutup Budi.
Sumber Perumnas, edit koranbumn