Hingga akhir kuartal II-2021 PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru mencapai Rp 2,8 triliun atau setara dengan 76% dari total target kontrak baru hingga akhir 2021 yaitu Rp 3,7 triliun.
Penambahan kontrak baru tersebut didapat dari Proyek Pembangunan Tol Cinere Jagorawi Seksi 3 senilai Rp 1,1 triliun, Pelebaran Taxiway dan Perpanjangan Runway Bandara Sentani sebesar Rp 72 miliar, Suplai Beton Cisumdawu sebesar Rp 41 miliar; serta proyek-proyek baru melalui anak usahanya yakni PT LMA antara lain Pembangunan Kawasan Industri Batuta Phase 2 senilai Rp 533,9 miliar dan pekerjaan Rock Excavation Bandara Dhoho Kediri senilai Rp 21,7 miliar.
“Pencapaian tersebut tentunya memberikan semangat bagi kami untuk mencapai target kontrak baru hingga akhir 2021. Tambah lagi, 71% dari total kontrak baru tersebut kami peroleh dari pasar nongroup yang artinya competitiveness PP Presisi meningkat melalui jangkauan pasar yang lebih luas,” ungkap Rully Noviandar, Direktur Utama PT PP Presisi Tbk dalam keterangan resmi, Selasa (6/7).
Dengan realisasi kontrak tersebut maka secara komposisi per lini bisnis didominasi oleh lini bisnis civilwork sebesar 69%. Kemudian, sebesar 23% dari lini mining services, lini production plant sebesar 6%, dan sisanya dari structurework maupun rental heavy equipment.
Direktur Operasi PP Presisi, Darwis Hamzah menambahkan, komposisi perolehan kontrak baru tersebut, sejalan dengan strategi PPRE di 2021 yakni meningkatkan pertumbuhan kontrak baru dan meningkatkan pertumbuhan profit serta memperbaiki cash flow.
Guna mencapai tujuan tersebut, upaya yang dilakukan PPRE antara lain mengembangkan pasar di luar grup (holding), menaikkan positioning dari subcontractor menjadi main contractor, serta melakukan diversifikasi pada jasa pertambangan dengan sistem kontrak kerja jangka panjang sehingga dapat memberikan pendapatan yang stabil untuk jangka waktu panjang serta memperkuat pertumbuhan laba perusahaan.
Dengan didapatnya 76% kontrak baru hingga kuartal kedua 2021, PPRE optimistis untuk mencapai target di akhir tahun bahkan melebihinya.
“Mengingat kami memiliki beberapa prospek pasar terutama untuk jasa pertambangan hingga akhir 2021. Selain itu, pada kuartal berikutnya kami dapat fokus untuk mengoptimalkan burn out dari pemasaran yang telah diperoleh dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan,” tutup Darwis.
Sumber Kontan, edit koranbumn