– PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan laba bersih Rp34 miliar hingga kuartal III/2023 atau tumbuh 203,29% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengatakan, lonjakan laba yang berhasil dibukukan oleh perseroan seiring dengan tren kinerja positif Hutama Karya pada beberapa tahun belakangan.
Tjahjo merinci, HK mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang stabil selama empat tahun terakhir dengan rata-rata pendapatan Rp23,6 triliun per tahunnya.
“Penugasan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan eksponensial baik pada sisi aset maupun ekuitas perusahaan,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (5/11/2023).
Adapun, mengacu pada laporan keuangan perseroan, hingga Triwulan III/2023, aset Hutama Karya sebesar Rp140,86 Triliun dengan rata-rata pertumbuhan selama 4 tahun sebesar 24,75%. Peningkatan ini menjadikan HK sebagai salah satu dari sepuluh BUMN terbesar saat ini berdasarkan total aset.
“Langkah penyehatan termasuk di dalamnya restrukturisasi keuangan melalui penurunan utang berbunga menjadi salah satu strategi kunci yang kami lakukan, selain perolehan Penyertaan Modal Negara (PMN). Di samping itu, dalam 4 tahun terakhir, kami juga melakukan realignment portofolio bisnis untuk meningkatkan efisiensi, serta melakukan restrukturisasi lainnya yang mencakup perbaikan tata kelola perusahaan, optimalisasi manajemen risiko, dan transformasi teknologi secara berkelanjutan,” ujar Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menambahkan bahwa selama 2022 hingga 2023, Hutama Karya juga berhasil merealisasikan kerja sama investasi dua ruas JTTS yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (BakTer) dan Tol Medan – Binjai (MeBi) dengan Indonesia Investment Authority (INA), dengan nilai transaksi Rp 20,55 Triliun.
Adapun, hasil kerjasama investasi tersebut digunakan untuk menurunkan outstanding pinjaman atas penugasan pengusahaan JTTS hingga 45%.
Dengan turunnya outstanding pinjaman tersebut, tambah Tjahjo, maka beban keuangan yang ditanggung oleh Hutama Karya akan berkurang. Sehingga, akan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan untuk tahun ini dan ke depannya.
Sementara dari sisi ekuitas, dalam 4 tahun terakhir mengalami pertumbuhan hingga 61,11% yang mayoritas berasal dari PMN dengan total nilai kumulatif per Semester I/2023 tercatat sebesar Rp83,658 Triliun.
Lebih lanjut, keberhasilan dalam menurunkan utang juga terlihat dari penurunan liabilitas sebesar 7,32% (CAGR 4 Tahun) dan posisi liabilitas perusahaan per Semester I/2023 saat ini tercatat sebesar Rp54,95 Triliun.
“Sejumlah pencapaian Hutama Karya ini tak lepas dari peran Menteri BUMN dan Kementerian BUMN selaku pemegang saham dalam mendukung upaya creative financing yang dilakukan perusahaan seperti pengajuan dan pengoptimalisasian PMN, hingga kerjasama investasi,” pungkas Tjahjo.
Sumber Bisnis, edit koranbumn