PT Hutama Karya (Persero) telah mengantongi kontrak baru senilai Rp4,99 triliun hingga Mei 2022. Kendati masih jauh dari target tahunan perseroan, tapi capain itu dinilai masih sesuai dengan target yang dibidik pada tahun ini.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan segmen yang memberikan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru perseroan adalah sektor EPC sebesar 48 persen serta sektor jalan dan jembatan sebesar 37 persen dari total nilai kontrak baru.
“Adapun realisasi perolehan kontrak baru Perseroan masih sesuai dengan target kontrak baru hingga akhir 2022,” kata Tjahjo kepada Bisnis, Selasa (26/7/2022).
Pada tahun ini, perusahaan pelat merah itu membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp35,4 triliun yang di antaranya akan didominasi oleh sektor jalan dan jembatan.
Pada tahun lalu, kontrak konstruksi yang berhasil diamankan adalah senilai Rp11,47 triliun. Kontrak tersebut meliputi kerja sama operasional dan nonkerja sama operasional. Nilai kontrak tersebut terdiri atas Rp4,7 triliun kontrak kerja sama operasional dan Rp6,77 triliun kontrak non-KSO.
Sepanjang 2021 hingga awal 2022, Hutama Karya telah menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya.
Adapun, proyek yang telah selesai tersebut diantaranya adalah Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 km, Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 km, dan Ruas Binjai – Langsa Seksi 1 Binjai Stabat sepanjang 11,8 km.
Selain proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatra, Hutama Karya juga merampungkan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Juni 2021. Kemudian pada Juli 2021, terdapat proyek pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Sementara itu, terdapat proyek Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek joint operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan Wijaya Karya dan Nindya Karya, serta RS Mata Manado pada pertengahan tahun, dan pada akhir November 2021 merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro.
Lebih lanjut, total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi sepanjang sekitar 519 km yang meliputi Tol Sigli – Banda Aceh, Tol Kisaran – Indrapura, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km), Tol Sp. Indralaya – Muara Enim, Tol Padang– Sicincin, Tol Pekanbaru – Pangkalan, Tol Bengkulu – Taba Penanjung dan Tol Stabat – Pangkalan Brandan.
Pada 2022, perseroan menargetkan penyelesaian dan beroperasinya ruas Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17,6 km, Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 km, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 sepanjang 6 km.
Selain itu, perseroan juga menargetkan penyelesaian dan beroperasinya ruas Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17,6 km, Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 km, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 sepanjang 6 km pada tahun ini.
Sumber Bisnis, edit koranbumn