Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan investasi hulu migas hingga September 2020 telah mencapai 63,33% dari target yang ditetapkan.
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih bilang raihan tersebut setara US$ 7,03 miliar dari target tahun ini US$ 11,1 miliar.
Asal tahu saja, sebelumnya SKK Migas menargetkan investasi hulu migas dapat mencapai US$ 13,83 miliar. Pemangkasan target dilakukan menyusul tekanan harga minyak dan dampak pandemi covid-19.
“Total investasi US$ 7,03 miliar. Sebanyak US$ 6,91 miliar di WK produksi sedangkan US$ 120 juta dari WK eksplorasi,” ungkap Susana kepada Kontan.co.id, Selasa (13/10).
Susana menambahkan, hingga memasuki kuartal IV 2020 ini belum ada revisi kembali atas penetapan proyeksi raihan investasi di akhir tahun nanti.
Adapun, rincian investasi WK produksi terdiri dari kegiatan eksplorasi sebesar US$ 317 juta, kegiatan pengembangan US$ 1,07 miliar, kegiatan produksi US$ 5,03 miliar dan administrasi sebesar US$ 483 juta.
Sebelumnya, SKK Migas mengungkapkan penurunan investasi migas tanah air jauh lebih rendah dari proyeksi penurunan investasi hulu migas secara global yang diproyeksi terpangkas hingga 30%. Investasi hulu migas global awalnya diprediksi mencapai US$ 325 miliar, akibat pandemi covid-19 dan penurunan harga minyak, target ini terpangkas menjadi US$ 228 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn