Direktur Operasi dan Teknik IPCC Bagus Dwipoyono menyampaikan, entitas di bawah pengelolaan Sub Holding Pelindo Multi Terminal tersebut melayani kendaran jenis CBU, truck/bus, dan alat berat.
“Pertumbuhan kinerja operasional khususnya pada trafik kargo truk/bus yang paling besar secara total yaitu 45,4% YoY atau naik 53.989 unit,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (2/11/2025).
Utamanya, didominasi oleh truk untuk pertambangan dan bus listrik yang ramah lingkungan seiring dengan program Pemerintah untuk mendukung kelestarian lingkungan dan mencapai Net Zero Emission (NZE) melalui energi bersih serta selaras dengan program Green Port IPCC.
Secara umum, penanganan kargo CBU hingga kuartal III/2025 dengan total 677.596 unit, meningkat sebanyak 54.148 unit atau 8,69% YoY.
Peningkatan tersebut didominasi oleh ekspor kendaraan yang diproduksi pada sentral industri manufaktur kendaraan serta impor kendaraan listrik seiring dengan tren penggunaan kendaraan penumpang berbasis listrik beserta ekosistem pendukungnya.
Untuk performansi layanan kargo alat berat, mengalami peningkatan tercatat sebesar 29,75% YoY atau 5.553 unit lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Per September 2025 mencapai 24.218 unit.
Sementara itu, penanganan kargo jenis truk/bus secara konsolidasi sampai dengan September 2025 sejumlah 172.783 unit, meningkat 53.989 dari periode yang sama tahun lalu atau tumbuh 45,4% YoY.
Kinerja operasional IPCC terus menunjukkan tren positif, hingga kuartal III/2025, IPCC mencatat 2.575 kunjungan kapal di seluruh dermaga yang dikelola, baik internasional maupun domestik meningkat 479 kunjungan dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau tumbuh 22,8% YoY.
Bagus menuturkan, peningkatan tersebut didorong oleh lonjakan aktivitas impor dan ekspor kendaraan utuh (CBU), khususnya dari jenis Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dengan proporsi ekspor mencapai 284.492 unit atau lebih besar dari impor yang sebanyak 95.804 unit.
Sepanjang Januari-September 2025, IPCC menangani 57.035 unit kendaraan berbasis listrik yang sebagian besar berasal dari merek otomotif dari Asia seperti BYD, Vinfast, Geely, AION, dan sejumlah brand lainnya. Tak hanya dari sisi impor, geliat ekspor kendaraan juga turut menguat.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi mobil nasional pada September 2025 mencapai 97.913 unit, tumbuh 550 unit dari bulan sebelumnya. Secara kumulatif, total produksi mencapai 854.952 unit hingga September 2025.
Kenaikan ini menggambarkan optimisme industri otomotif yang selaras dengan pertumbuhan aktivitas logistik kendaraan di pelabuhan.
Bagus memandang, sinergi antara peningkatan produksi otomotif nasional dan layanan terminal kendaraan yang andal menjadikan IPCC terus memperkuat perannya sebagai Integrated Auto Solutions, yang siap mendukung efisiensi rantai pasok kendaraan di Indonesia dan memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa serta perekonomian nasional.
Sumber Bisnis, edit koranbumn












