Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) tengah dan akan melakukan restrukturisasi perusahaan dan pengembangan infrastruktur perkebunan di lingkungan holding BUMN perkebunan tersebut bersama anak perusahaannya. Upaya tersebut menggunakan pembiayaan yang difasilitasi Pembiayaan Investasi Nonanggaran Pemerintah (PINA)- Center for Private Investment (PINA Center Bappenas), entitas di bawah Kementerian PPN/Bappenas.
Dalam keterangan yang dilansir Kementerian PPN/Bappenas, penandatanganan Preliminary Investment Agreement antara PINA Center Bappenas bersama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III dan anak perusahaan dengan PT PNM Investment Management dilakukan di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10), di sela 2018 International Monetary Fund-World Bank Group Annual Meetings.
Presiden Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Dolly P Pulungan sebelumnya mengatakan, penjualan perusahaan tahun ini ditargetkan mencapai Rp 48 triliun atau naik dari realisasi tahun lalu. Pun dengan laba bersih ditargetkan naik signifikan dari Rp 662 miliar pada 2017 menjadi Rp 2,50 triliun tahun ini. Kenaikan kinerja keuangan tersebut seiring stabilnya harga komoditas, baik sawit, teh, maupun karet, juga meningkatnya produktivitas masing-masing komoditas itu termasuk gula. “Dari total sales tahun ini Rp 48 triliun, penopang utamanya sawit, khusus sawit dan karet itu bisa Rp 40 triliun, untuk gula Rp 8-9 triliun,” ungkap Dolly.
Sementara itu, PTPN IV mulai mengekspor palm kernel mill (PKM) ke Korea Selatan setelah dipasarkan di pasar lokal. Ekspor PKM perdana ke Korsel (Korea Selatan) itu sebanyak 6.500 ton dengan nilai sebesar US$ 650 ribu. Direktur Utama PTPN IV Siwi Peni di Medan, Sumatera Utara, Senin (15/10), mengatakan itu usai melepas ekspor perdana PKM melalui Pelabuhan Belawan. Siwi didampingi para direksi antara lain Direktur Komersial PTPN IV Umar Affandi dan Corporate Secretary BM Setio Baskoro. Pada 2018, ditargetkan ekspor PKM itu bisa sebanyak 13 ribu ton
Sumber Holding Perkebunan/investor daily