Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjamin pembangunan ekosistem BUMN untuk ultramikro (UMi) yang terdiri atas PT Pegadaian (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tidak hanya berlandaskan pertimbangan bisnis semata, melainkan demi meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha ultramikro dan percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti sistem perbankan di Indonesia yang kurang ramah, terutama kepada pelaku usaha yang tidak memiliki rekam jejak perbankan seperti UMKM. Untuk itu, mantan pemilik klub Inter Milan tersebut menargetkan holding ultramikro dapat terbentuk pada tahun ini lantaran telah mendapat persetujuan dari OJK, Bank Indonesia, LPS, KSSK, Komite Privatisasi, hingga Komisi VI DPR.
“Manfaat positif dari sinergi BUMN untuk ultramikro akan dirasakan pelaku usaha karena mereka berpeluang besar mendapat pembiayaan berbunga rendah di masa depan,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/3).
Erick meyakini ekosistem ultramikro dapat menurunkan cost of fund atau beban dana dari ketiga perusahaan yang pada akhirnya juga mampu menurunkan bunga pinjaman. Tingginya bunga pinjaman selama ini ditengarai menjadi batu sandungan para pelaku usaha ultramikro dan UMKM mendapat pendanaan yang lebih baik.
“Model bisnis ekosistem ultramikro akan fokus pada pemberdayaan dan pengembangan bisnis untuk membuat usaha ultramikro naik kelas sehingga bisa memasuki tahapan yang lebih tinggi,” ungkap Erick.
Bagi Erick, pembentukan holding ultramikro juga tak lepas dari kondisi yang terjadi saat ini yang mana perubahan menuju ekonomi digital menjadi hal yang tak terelakkan.
Sumber Republika, edit koranbumn