Meski dilaksanakan di tengah masa pandemi COVID 19, proyek pembangunan Bendungan Meninting garapan PT Hutama Karya (Persero) terus berjalan dengan berbagai protokol dan penyesuaian.
Asal tahu saja, proyek ini dilakukan perusahaan bersama PT Bahagia Bangunnusa, untuk mengerjakan Paket I dengan lingkup pekerjaan Bendungan Utama yang ditargetkan akan rampung pada Oktober 2023
Bendungan Meninting memiliki tipe Random Batu dengan inti tegak dengan volume bendungan sebesar 12,18 juta m3 dan luas genangan sebesar 53,60 hektare (Ha).
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan dapat mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 ha, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,15 m3/detik, serta dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 0,8 MW.
Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan, progres pembangunan Bendungan Meninting mencapai 6,58%. Ini sedikit lebih cepat dari master schedule yang telah ditentukan.
“Sekarang tim di lapangan sedang mengerjakan penggalian tanah di atas permukaan sungai yang ditargetkan selesai pada April 2021. Sementara untuk pekerjaan selanjutnya yaitu penggalian di bawah level sungai baru bisa dikerjakan setelah bangunan pengelak atau divertion tunnel selesai dibangun,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (11/8).
Untuk memastikan pekerjaan tetap berjalan tepat waktu, Hutama Karya menggunakan sistem teknologi Building Information Modelling (BIM) yang dapat mengontrol kesesuaian desain, material take off, serta schedule monitoring.
Selain BIM, proyek ini juga telah menerapkan sistem informasi berbasis online yang merupakan dashboard proyek yang diberi nama dashboard Meninting sehingga informasi proyek dapat dipantau secara online di manapun dan kapanpun melalui handphone berbasis android.
Meski masih on schedule, proyek ini bukanlah tanpa tantangan. Pembebasan lahan yang masih berjalan serta kendala teknis berupa area water loss yang ditemukan saat proses soil investigation membuat tim proyek melakukan beberapa penyesuaian agar tidak menghambat progres pembangunan. Beberapa pekerjaan harus dilakukan secara paralel seperti pekerjaan timbunan, grout cap dan grouting pada area galian yang telah selesai dikerjakan.
Novias memaparkan bahwa Hutama Karya cukup banyak berkontribusi dalam pembangunan bendungan di Nusa Tenggara Barat. Selain Bendungan Meninting, Hutama Karya juga menggarap Bendungan Pelaparado, Bendungan Bintang Bano, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila.
Dia juga berharap proyek-proyek Hutama Karya tersebut dapat memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar.
“Selain memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar di sektor konstruksi, kami juga berharap nantinya Bendungan Meninting ini akan mengembangkan industri perikanan air tawar non keramba serta menciptakan objek wisata baru dengan adanya rencana sinkronisasi pembangunan track sepeda berstandar Internasional sepanjang 60 KM menembus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika,” pungkas Novias.
Sumber Kontan,, edit koranbumn