• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Jumat, 1 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Hutama Karya Ungkap Penyebab Jalan Tol Trans Sumatra Terus Bergelombang dan Rusak

by redaksi
24 Januari 2022
in Berita
0
Hutama Karya Tunggu Keputusan Resmi Pemegang Saham Kelangsungan Holding Infrastruktur
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa pekan terakhir Jalan tol Trans Sumatra (JTTS) ramai diperbincangkan.

Pasalnya, jalan tol ini rusak dan bergelombang sehingga memakan korban jiwa.

RelatedPosts

Barata Indonesia Perkuat Peran di Industri Perkeretaapian Lewat Railwaytech Indonesia 2025

Penandatanganan Nota Kesepahaman SIER dengan Dowa Eco System Indonesia Terkait Bisnis Pengelolaan Limbah B3

Sinergi Alam dan Air untuk Kehidupan Berkelanjutan

Di bagian selatan Pulau Sumatra , terdapat 3 ruas JTTS yang telah dioperasikan yakni ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140,1 km dan Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km yang dioperasikan oleh PT Hutama Karya serta ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapal Betung) seksi 1A Kayu Agung – Jakabaring dan seksi 1B Jakabaring – Jalintim dengan total sepanjang 42,5 Km yang dioperasikan oleh PT Waskita Sriwijaya Tol yang merupakan anak usaha dari PT Waskita Toll road (WTR).

Bisnis.com berkesempatan untuk menyusuri JTTS bagian Selatan. Perjalanan dimulai dari menyusuri tol Bakter yang letaknya dekat dengan Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan yang kondisi jalan tolnya cukup mulus dengan menggunakan beton.

Lalu dilanjutkan menyusuri tol Terpeka dengan kondisi jalan aspal dan bergelombang.

Memang ruas tol Trans Sumatera ini berbeda dengan ruas tol Trans Jawa karena karakteristik tanah di Sumatra yang berawa sehingga menyebabkan jalan tol di JTTS ini tak semulus dengan Trans Jawa.

Tidak semua jalan di ruas JTTS ini rigid pavement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut. Jalan tol JTTS yang melintasi rawa menggunakan perkerasan lentur atau aspal.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro mengatakan karakteristik tanah yang ada di tol Terpeka ini sebagian besar adalah rawa sehingga perkerasan jalan yang disarankan dari kajian teknis adalah fleksibel atau hotmix aspal.

Dengan model perkerasan jalan tersebut, maka perbaikannya akan lebih mudah dan efisien dilakukan.

“Selama ini banyak yang bertanya kok jalannya bergelombang, kenapa? Karakteristik dari tanah di tol Terpeka itu sebagian besar rawa. Karena kondisinya tersebut akhirnya membuat permukaan jalan tol kurang stabil sehingga terasa bergelombang,” ujarnya di Lampung, Kamis (20/1/2022).

Dengan menggunakan sistem pembangunan fleksibel di tanah rawa ini memang secara teori awal jalan akan terjadi gelombang dan lain sebagainya, namun hal itu akan mempermudah perbaikannya.

Kondisi tanah gambut ini membuat dalam pembangunan jalan tol Terpeka ini tak dilakukan dengan pengupasan tanah. Hal ini untuk menjaga ekosistem agar tak rusak.

Teknologi yang digunakan di tol Trans Sumatra menggunakan teknologi vacuum consolidation method (VCM) yang merupakan terobosan baru dalam konstruksi jalan tol di Indonesia.

Teknologi VCM juga merupakan perangkat teknologi yang ramah lingkungan, serta mampu meminimalisir sumber daya dan penggunaan alat berat di lapangan.

Teknologi VCM memiliki manfaat dalam mengurangi kadar air maupun udara dalam tanah. Pasalnya, pembangunan jalan tol tersebut didominasi pengerjaan di atas tanah rawa dengan medan yang berat, sehingga memerlukan metode konstruksi khusus.

“Jadi memang tanahnya tidak kami kupas karena dilarang dan sebagai upaya menjaga ekosistem, tetapi kami vacuum agar kadar air berkurang dalam tanah sehingga tanah ini kering dan mantap,” ucapnya.

Kondisi tanah yang sebagian besar rawa ini memang membuat adanya penurunan jalan sehingga tak rata, bergelombang dan bahkan berlubang. Meski ada penurunan 1 cm ini, tentu dirasakan oleh pengendara.

Hutama Karya kini sedang bekerja sama dengan tenaga ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam melakukan penyelidikan untuk perbaikan titik-titik yang bergelombang.

“Untuk memantapkan kekerasan tanah di titik-titik yang dulu rawa pada Tol Terpeka sekarang kami sedang bekerjasama dengan ITB untuk mencari treatmentnya seperti apa sehingga timbunan tanahnya bisa kering dan keras,” katanya.

Menurutnya, terdapat kontruksi yang efektif untuk jalan tol di atas rawa yakni kontruksi pile slab atau pondasi tiang panjang sehingga seperti berbentuk jembatan. Namun, kontruksi ini memakan biaya yang besar yakni Rp300 miliar per kilometernya. Angka ini lebih besar 2 kali hingga 3 kali lipat dari konstruksi jalan tol. biasanya

Sambil menunggu hasil penelitian ITB selesai, saat ini telah dilakukan perbaikan segmental untuk titik-titik tersebut sehingga di sejumlah kilometer pengendara akan terganggu kenyamanannya. Adapun perbaikan yang dilakukan yakni misal di KM 190 dan KM 318 karena adanya lubang dan gelombang.

“Sambil menunggu riset tersebut selesai, kita melakukan perbaikan segmental yang ruas berlubang ya kita tutup tiap 10 meter, nanti kalo sudah lebih nyaman lagi 20 meter. Kita harapkan pertengahan tahun penelitiannya selesai dan akan kami perbaiki semua dan dilakukan pelapisan ulang kembali dan secara menyeluruh dipertengahan tahun sehingga kenyamanan berkendara terbentuk,” tuturnya.

Sumber Bisnis, edit koranbumn

Previous Post

Menkeu Sri Mulyani Rombak Direksi SMI

Next Post

PTPP Sambut Positif Kepastian Pembangunan IKN Baru

Related Posts

Barata Indonesia Lakukan Ekspor Combustion Chamber ke Armenia
Berita

Barata Indonesia Perkuat Peran di Industri Perkeretaapian Lewat Railwaytech Indonesia 2025

1 Agustus 2025
SIER Rayakan Hari Jadi yang Ke 46
Anak Perusahaan

Penandatanganan Nota Kesepahaman SIER dengan Dowa Eco System Indonesia Terkait Bisnis Pengelolaan Limbah B3

1 Agustus 2025
Jasa Tirta I Lakukan Penertiban KJA di Kawasan Perairan Waduk Sutami
Berita

Sinergi Alam dan Air untuk Kehidupan Berkelanjutan

31 Juli 2025
Optimalkan Aset BUMN, Kebun Lama PTPN I ‘Disulap’ Jadi Kafe Edukasi Kupi
Berita

PTPN I Regional 7 lakukan Sharing Experiences dan Knowledge Komoditas dan Budaya kerja

31 Juli 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun
Berita

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Paparkan Alasan Pendirian Danantara Indonesia Academy

31 Juli 2025
Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar
Berita

CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani Ungkap Pemerintah Indonesia akan Membeli Tanah di Makkah untuk Pembangunan Kampung Haji

31 Juli 2025
Next Post
Kerja Sama PTPP dan Pelindo Energi Logistik Terkait Partner Strategis untuk Proyek-proyek LNG

PTPP Sambut Positif Kepastian Pembangunan IKN Baru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Semen Indonesia Tandatangani Kemitraan Bersama SBI dan Taiheiyo Cement Corp.

Berdayakan 879 Perempuan, Program Bumi Kartini SIG Ubah Limbah Ternak Sapi Menjadi Sumber Peningkatan Ekonomi Masyarakat

6 hari ago
Dirut Abraham Mose Saksikan Penandatanganan MOU Logistik dan Industri Pertahanan Pemerintah RI dengan Philipina

Dewan Pertahanan Nasional Kunjungi Pindad, Tinjau Kemampuan Industri Pertahanan Nasional

2 hari ago
Tahun 2020, Jasa Marga Fokus Selesaikan 5 Ruas Tol

Jasa Marga Jaga Kinerja Solid di Semester I Tahun 2025, Laba Inti Jasa Marga Meningkat 7,1%

3 hari ago
IPCC Profit :  Siap Guyur Dividen, Simak Jadwal Pembagian Dividen

Ekspansi dan Efisiensi. Dorong Q2 2025 IPCC Melesat

4 hari ago
Barata Indonesia Lakukan Ekspor Combustion Chamber ke Armenia
Berita

Barata Indonesia Perkuat Peran di Industri Perkeretaapian Lewat Railwaytech Indonesia 2025

by redaksi
1 Agustus 2025
0

PT Barata Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan industri perkeretaapian nasional melalui partisipasi aktif dalam RailwayTech Indonesia 2025 yang...

Read more
SIER Rayakan Hari Jadi yang Ke 46

Penandatanganan Nota Kesepahaman SIER dengan Dowa Eco System Indonesia Terkait Bisnis Pengelolaan Limbah B3

1 Agustus 2025
Jasa Tirta I Lakukan Penertiban KJA di Kawasan Perairan Waduk Sutami

Sinergi Alam dan Air untuk Kehidupan Berkelanjutan

31 Juli 2025
Optimalkan Aset BUMN, Kebun Lama PTPN I ‘Disulap’ Jadi Kafe Edukasi Kupi

PTPN I Regional 7 lakukan Sharing Experiences dan Knowledge Komoditas dan Budaya kerja

31 Juli 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Paparkan Alasan Pendirian Danantara Indonesia Academy

31 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In