Daily Economic Review: Perkembangan Sektor Properti Residensial dan Komersil Terhambat Pandemi COVID-19
Pertumbuhan harga properti residensial pada kuartal-I 2020 melambat.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) di pasar primer tumbuh 1,7% yoy pada 1Q20 (vs 2,1% yoy pada 1Q19).
Berdasarkan hasil survey Bank Indonesia, peningkatan harga semakin rendah untuk rumah yang semakin besar.
IHPR untuk rumah ukuran kecil tumbuh 2,8% yoy (vs 3,0% yoy 1Q19), IHPR untuk rumah ukuran sedang tumbuh 1,4% (vs 1,9% yoy 1Q19), dan IHPR rumah ukuran besar tumbuh 0,9% yoy (vs 1,3% yoy 1Q19).
Survei yang sama juga menunjukkan terjadi penurunan penjualan rumah.
Pada kuartal-I 2020, penjualan rumah baru terkontraksi sebesar -43,2% yoy 1Q20 (vs. 0,1% yoy 1Q19). Lebih detail lagi, penjualan rumah untuk tipe besar terkontraksi -14,0% (vs. -19,4% 1Q19), tipe menengah terkontraksi -50.6% (vs. -5.5% 1Q19), dan tipe kecil terkontraksi sebesar -42,7% (vs. 6,5% 1Q19).
Perlambatan perkembangan juga terjadi pada jenis properti komersil.
Menurut Survei Harga Properti Komersil (SHPK) Bank Indonesia, indeks harga sewa properti komersil secara keseluruhan mengalami kontraksi -3,02% yoy (vs. -0,71% 1Q19). Jenis properti yang termasuk dalam survei ini diantaranya perhotelan, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
Office of Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan sektor properti masih akan tertekan dalam beberapa bulan ke depan.
Hambatan sektor properti ini akibat dari dampak pandemi COVID-19 yang telah mengakibatkan ketidakpastian perekonomian ke depan. Orang menunda pembelian properti dan juga durable goods lainnya. Keadaan ini juga sudah terefleksikan di masyarakat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia bulan Maret 2020 menunjukkan penurunan sedalam -8,6% yoy (vs. 2,4% Maret 2019).
Sumber Bank mandiri, edit koranbumn