PT Indofarma Global Medika memastikan akan siap melakukan distribusi vaksin Covid-19 di seluruh penjuru Tanah Air. Anak usaha PT Indofarma Tbk. ini pun masih menunggu teknis arahan dari Holding Farmasi BUMN.
Presiden Direktur PT Indofarma Global Medika (IGM) Indra Dewantara menyatakan sebagai perusahaan distribusi pihaknya telah mengantongi sertifikat cold chain product atau CCP. Belum lagi dengan pengalaman dan infrastruktur yang dimiliki perseroan.
“Kami belum dapat arahan dari holding masalah distribusi Vaksin Covid-19, tetapi tentu kami siap saja kalau ditugaskan nantinya,” kata Indra
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan bahwa sesuai rencana perseroan tengah melakukan upaya jangka pendek melalui kerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd. dan upaya jangka menengah panjang yang berasal dari konsorsium Vaksin Covid-19 Nasional.
Adapun pada skema jangka pendek saat ini perseroan tengah melakukan uji klinis fase 3 yang dijadwalkan mulai pada 20 Agustus hingga akhir Januari 2021.
Jika uji klinis tersebut verjalan sesuai target, Bio Farma akan segera melanjutkan pengajuan pada BPOM untuk akhirnya dilakukan produksi rutin oleh perseroan. “Selain itu, dalam kerjasama ini perseroan juga akan mendapatkan techology transfer dari Sinovac yang akan dimulai pada 20 September 2020 hingga Januari 2021,” katanya.
Honesti mengemukakan perseroan menargetkan vaksinasi pada masyarakat hasil kerjasama dengan Sinovac ini akan dimulai pada kuartal I/2021.
Sesuai ketentuan WHO, Honesti mengemukakan untuk mendapatkan tingkat kekebalan tertentu 70 persen masyarakat di satu negara harus mendapat vaksin. Artinya, paling tidak 170 juta masyarakat Indonesia harus mendapat vaksin untuk menangkal Covid-19.
Adapun, vaksinasi pada setiap masyarakat dibutuhkan dua dosis. Untuk itu, dibutuhkan 340 dosis vaksin untuk memenuhi tingkat kekebalan di atas.
Sementara, komitmen Sinovac untuk memasok vaksin yakni 20 juta dosis bulk vaksin pada November – Desember 2020 dan 30 juta dosis bulk vaksin pada Januari – Maret 2021.
Selanjutnya pada April – Desember 2021, Sinovac berkomitmen melakukan pasokan ke Bio Farma sebanya 210 juta dosis. Alhasil, masih dibutuhkan tambahan produksi guna mencapai tingkat kekebalan tersebut.
Adapun untuk upaya jangka panjang, Honesti mengemukakan, perseroan dijadwalkan akan menerima seed vaccine atau prototipe vaksin Covid-19 yang pengembangannya berbasis rekombinan Sub Unit berbasis S dan N pada kuartal I/2021.
Selanjutnya, vaksin Covid-19 lokal tersebut akan dilakukan uji preklinis pada kuartal II/2021 untuk selanjutnya dilakukan uji klinis fase I pada semester II/2021.
“Pada fase uji klinis perseroan tentu akan melibatkan BPOM agar segera dapat dilakukan komersialisasi dan dapat didistribusikan pada masyarakat secara luas pada 2022,” ujarnya.
Honesti menegaskan saat ini semua negara sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin. Negara dengan ekonomi yang kuat seperti Amerika Serikat dan Eropa bahkan melakukan pembelian kapasitas.
Sumber Bisnis, edit koranbumn