Fly ash and bottom ash atau lebih sering disapa FABA ini bukanlah limbah beracun yang harus dibuang percuma, namun sebagai limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) . Saat ini Faba dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti dapat dibuat sebagai bahan untuk membuat Paving Block, Batako, Conblock dan sejenisnya. Hal tersebut telah dilakukan anak usaha PLN, PTIndonesia Power, bahkan hari ini (17/6) IP telah meresmikan Indonesia Power FABA Information Centre. Hal itu dilakukan sebagai sebagai wujud dari komitmen IP dalam pemanfaatan FABA secara masif serta untuk mendorong penghasil FABA lainnya untuk ikut memproduksi turunan FABA sebagai upaya reduce, reused dan recycle FABA.
Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Muhamad Mardiono menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh IP saat ini sangat baik dan perlu dikembangkan lagi untuk kesejahteraan masyarakat. “Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sangat konsen dan selalu mendengar masukan atau gagasan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, dan semoga apa yang dilakukan oleh PLN dalam hal ini Indonesia power dapat melahirkan, membina dan mencetak para wirausahawan baru,” tambah Mardiono. “Inisiatif IP untuk menjaga lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang bersih dalam hal ini pengelolaan FABA ini patut kita apresiasi, kita dukung sepenuhnya semoga kedepannya IP dapat menjadi daya dukung yang tinggi kepada pemerintah sehingga pemerintah dapat mensejahterakan masyarakat,” pungkas Mardiono.
Hal serupa juga disampaikan Syofvi F. Roekman yang bangga terhadap salah satu anak perusahaan PLN yang gerak cepat atas peluang yang ada, “Kami menghargai dan bangga bahwa PT Indonesia Power telah menjadi pionir dalam pengelolaan FABA pada PLN Grup, dan saat ini berhasil membangun FABA Information Centre sebagai Pusat Informasi Pengembangan dan Penerapan Pemanfaatan FABA,” tutur Syofvi. Lebih lanjut Syofvi menyampaikan harapannya agar semua Unit Pembangkit dan Anak Perusahaan di Lingkungan PT PLN (Persero) dapat mencontoh & bersinergi seperti yang dilakukan oleh IP dalam hal kelola FABA.
















