Indonesia resmi sebagai Centre of Excellence (CoE) The Organization Of Islamic Cooperation (OIC) atau Pusat Riset Vaksin Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Senin 14 Mei 2018 di Jakarta. Peresmian langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek yang dihadiri oleh para Pejabat Kementerian Kesehatan, Duta Besar dan Perwakilan negara-negara Anggota OKI, Badan POM, Direktur Utama Bio Farma, Kimia Farma dan Phapros.
Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek menyampaikan “keberadaan CoE OIC untuk mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan sediaan produk biotek yang lebih efisien dalam mengantisipasi wabah penyakit yang tidak dapat diprediksi” tutur Menkes dalam sambutannya.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memiliki Vaccine Manufacturers Group (VMG) yang beranggotakan produsen vaksin di negara Islam antara lain Indonesia, Turki, Tunisia, Iran, Malaysia, Senegal, Maroko, Mesir, dan Saudi Arabia.
M. Rahman Roestan, Direktur Utama Bio Farma yang juga dipercaya sebagai vice chairman atau Wakil Ketua Kelompok Produsen Vaksin (VMG) OKI juga menjadi salah satu narasumber dalam workshop Vaksin dan produk Bioteknologi.
Menurut Rahman, Direktur Utama Bio Farma “Kami sudah menjalin kerjasama R n D dengan Tunisia, kerjasama produksi dengan Kerajaan Saudi Arabia, Supply produk ke negara-negara OKI seperti Maroko, Tunisia, termasuk Saudi Arabia dan negara teluk lainnya. “Sebagai BUMN, kami memiliki peran strategis, didalam negeri untuk menjamin kemandirian dan ketersediaan vaksin, sedangkan di global kami turut serta mendorong kemandirian dan ketersediaan vaksin di negara Islam ” tambah Rahman
Dengan mekanisme kerjasama kelompok VMG OIC pada 2016 telah dilaksanakan workshop di Bio Farma tentang proses produksi, distribusi, rantai dingin (cold chain) yang dihadiri anggota VMG yaitu Turki, Bangladesh, Malaysia, Iran. Pada acara Launching Reception and Workshop on the OIC Centre of Excellence on Vaccines and Biotechnology Products yang adakan 14 Mei 2018, Bio Farma juga memamerkan dalam exhibition proses produksi vaksin dan bioteknologi dengan penerapan sistem terintegrasi dan konsep cara pembuatan obat yang baik (good manufacturer practices).
“Bio Farma sudah mempersiapkan beberapa langkah kongkrit sebagai mekanisme kerjasama antar sesama anggota OKI, Kami akan menyediakan mekanisme kerjasama dengan negara – negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) melalui transfer teknologi, kerjasama riset dan pengembangan serta kerjasama fill and finish”. Ungkap Rahman
Diharapkan dengan penetapan Centre of Excellence OIC dapat mempercepat kemandirian dan ketersediaan vaksin serta produk bioteknologi pada negara anggota OKI.
Rilis Media BIOFARMA