• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Rabu, 22 Maret 2023
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Investasi 3 Sektor Inti, Wijaya Karya (WIKA) Alokasikan Rp21 Triliun

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Split Off dari Inalum, MIND ID Resmi Miliki Nama Usaha Baru dan Rombak Jajaran Direksi

Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Aksi Korporasi IPO PalmCo Terlaksana Kuartal IV 2023

Promo Pemesanan 7 Hari Sebelum Keberangkatan, Harga Tiket KA Bandara Soekarno-Hatta menjadi Rp50.000

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal Rp21 triliun pada 2019 untuk berinvestasi di sektor energi, properti, dan infrastruktur.
Direktur Utama Wijaya Karya, Tumiyana mengatakan belanja modal pada 2019 akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan investasi. Secara garis besar, emiten berkode saham WIKA itu akan berinvestasi di sektor energi, properti, dan infrastruktur.
Di sektor infrastruktur, Tumiyana mengungkapkan akan berinvestasi di jalan tol. Menurutnya, perseroan akan menambah jalan tol pada 2019. “Belanja modal sekitar Rp21 triliun,” ujarnya di Jakarta, Selasa (11/12).
Selain jalan tol, Tumiyana mengatakan WIKA juga akan berinvestasi di proyek properti. Saat ini, perseroan tengah memproses rencana investasi beberapa proyek di sektor tersebut.
Dia mengklaim anggaran belanja modal 2019 masih terbilang besar meski lebih rendah dari rencana belanja modal 2018. Pasalnya, investasi tahun lalu terdapat anomali untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Untuk memenuhi kebutuhan belanja modal, sambungnya, perseroan akan menggunakan kas internal dan utang. Komposisinya, 30% dari internal dan 70% dari pinjaman.
Tumiyana menyatakan akan mengkombinasikan beberapa instrumen pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal. Artinya, WIKA mempertimbangkan berbagai opsi mulai dari pinjaman bank konvensional hingga penerbitan surat utang.
Sebagai contoh, dia menjelaskan bahwa akan menerbitkan perpetual bond pada 2019. Jumlah maksimal yang akan dihimpun melalui instrumen tersebut senilai Rp4 triliun.
Wijaya Karya mengincar kontrak pada tahun depan dapat mencapai Rp70 triliun dengan mengandalkan kontrak bernilai besar seperti pembangunan MRT dan LRT. Hingga akhir tahun ini, perseroan optimistis raupan kontrak dapat mencapai Rp58 triliun.
Direktur Wijaya Karya Antonius NS Kosasih menyampaikan hingga akhir tahun ini perseroan optimistis masih dapat meraup nilai kontrak hingga Rp58 triliun. Padahal, hingga Oktober 2018 perseroan baru membukukan sebesar Rp28,51 triliun.
“Kami masih optimistis tercapai karena masih banyak kontrak yang akan kami dapat mulai akhir November sampai pekan ketiga Desmber 2018 ini. Tahun depan targetnya Rp70 triliun tapi akan kami konfirmasi lagi nilainya di akhir tahun,” ungkap Antonius baru-baru ini.
Antonius mengungkapkan pada tahun depan perseroan masih akan mengerjakan beberapa proyek jumbo seperti pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) tahap dua. Keduanya akan berkontribusi besar pada perolehan kontrak emiten pelat merah tersebut.
Berdasarkan publikasi perseroan, emiten dengan sandi WIKA tersebut telah mengantongi kontrak sebesar Rp28,51 triliun per Oktober 2018  atau hanya 49,07% dari target kontrak perseroan. Pada awal tahun ini, WIKA menyampaikan akan mengincar kontrak sebesar Rp58,11 triliun.
Dengan asumsi tambahan kontrak tersebut, Wijaya Karya memprediksi  pendapatan dan laba bersih perseroan pada tahun depan dapat tumbuh pada kisaran 20%. Hingga akhir tahun ini, Antonius memprediksi masing-masing pendapatan dan laba bersih perseroan dapat menyentuh Rp39 triliun dan Rp2 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, WIKA membukukan pendapatan Rp21 triliun hingga periode yang berakhir 30 September 2018. Nilai tersebut meningkat 32,3% dari periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp15,87 triliun.
Pada periode itu, WIKA mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp860,45 miliar, meningkat 26,05% (yoy) yang sebesar Rp682,63 miliar.
Sumber Bisnis.com

Previous Post

Kegiatan Mangrovestasi PP Properti

Next Post

Peresmian Proyek KPBU SPAM Semarang Barat dari Skema Penjaminan PII

Related Posts

Buyback Saham, BUMN Tambang Berencana Lakukan dalam Waktu Dekat
Berita

Split Off dari Inalum, MIND ID Resmi Miliki Nama Usaha Baru dan Rombak Jajaran Direksi

22 Maret 2023
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN
Berita

Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Aksi Korporasi IPO PalmCo Terlaksana Kuartal IV 2023

22 Maret 2023
Semangat Baru KAI Commuter
Berita

Promo Pemesanan 7 Hari Sebelum Keberangkatan, Harga Tiket KA Bandara Soekarno-Hatta menjadi Rp50.000

22 Maret 2023
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
Berita

Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Punya Fundamental Keuangan Kuat

21 Maret 2023
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Jelang Perayaan Nyepi, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman, Prediksi Beban Puncak di Bali Turun Hingga 40 Persen

21 Maret 2023
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM
Berita

BNI Siapkan Dana Tunai Rp45,9 Triliun Selama Ramadan dan Lebaran 2023

21 Maret 2023
Next Post

Peresmian Proyek KPBU SPAM Semarang Barat dari Skema Penjaminan PII

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

TIMAH Menerima 65 Mahasiswa dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia pada PMMB

TIMAH Lampaui Target, Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp1,04 Triliun

3 hari ago
12 Putra-putri Papua Ikuti Program Induksi Perekrutan Pupuk Indonesia

Kapasitas Produksi Pupuk Indonesia 13,9 Juta Ton, Penuhi Kebutuhan Pupuk Subsidi Nasional

2 hari ago
Pos Indonesia dan DJP Patok Target Penjualan Materai Tahun Ini Rp5,23 Triliun

Percepat Pengiriman Hasil Laut, PT Pos Logistik Indonesia Realisasikan Ecosystem Direct Trading

2 hari ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Tingkatkan Kompetensi Pendidik, PHR Bekali Konsep STEM untuk Kemajuan Bangsa

4 hari ago
Buyback Saham, BUMN Tambang Berencana Lakukan dalam Waktu Dekat
Berita

Split Off dari Inalum, MIND ID Resmi Miliki Nama Usaha Baru dan Rombak Jajaran Direksi

by redaksi
22 Maret 2023
0

Holding Industri Pertambangan atau MIND ID resmi memiliki nama usaha bernama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) usai melakukan pemisahaan (split-off)...

Read more
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Aksi Korporasi IPO PalmCo Terlaksana Kuartal IV 2023

22 Maret 2023
Semangat Baru KAI Commuter

Promo Pemesanan 7 Hari Sebelum Keberangkatan, Harga Tiket KA Bandara Soekarno-Hatta menjadi Rp50.000

22 Maret 2023
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Punya Fundamental Keuangan Kuat

21 Maret 2023
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Jelang Perayaan Nyepi, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman, Prediksi Beban Puncak di Bali Turun Hingga 40 Persen

21 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In