IPC Terminal Petikemas/IPC TPK operator terminal petikemas anak usaha Subholding Pelindo Terminal Petikemas kembali di percaya melayani rute baru MSC Pertiwi. Memulai maiden voyage MV MSC IDA II di IPC TPK Terminal Panjang, pada hari minggu (13/08) dan tiba di IPC TPK Terminal 3 Tanjung Priok hari ini (15/08), layanan ini menjadi salah satu dedicated jalur pelayaran Intra Asia meliputi Singapura ā Tanjung Pelepas ā Panjang ā Jakarta ā Singapura ā Tanjung Pelepas ā Busan ā Qingdao ā Incheon ā Tianjinxingang ā Vung Tau ā Laem Chabang.
āKami memberikan kepastian pelayanan kepada seluruh pengguna jasa sebagai upaya mendukung langkah ekspansi MSC melalui pembukaan berbagai rute baru dan mendukung program pemerintah terkait peningkatan ekspor-impor. Sebelumnya dalam enam bulan terakhir IPC TPK telah melayani 6 (enam) layanan rute baru.ā ujar David Sirait, Direktur Utama IPC TPK.
MV MSC IDA II milik PT Mediterranean Shipping Company menjadi kapal yang mengarungi rute tersebut. Dengan LOA 195 meter dan BEAM 30 meter, kapal tersebut melakukan bongkar-muat sebanyak 992 TEUs petikemas di IPC TPK Area Panjang dan 2.100 TEUs petikemas di IPC TPK Area Tanjung Priok. Ini merupakan layanan rute baru IPC TPK yang ke-7 sepanjang tahun 2022.
āMelihat peluang dan kesempatan untuk pasar Intra Asia dari Indonesia dan sebaliknya, kami percaya bahwa MSC akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pasar di Indonesia dan juga menjawab keinginan permerintah dengan layanan langsung dari Pelabuhan Indonesia ke luar negeri.ā ujar Dhany Novianto, Managing Director MSC Mediterranean Shipping Company.
Penyambutan layanan rute baru di Pelabuhan Panjang tersebut dilakukan oleh manajemen IPC TPK Area Panjang dan perwakilan dari MSC Mediterranean Shipping Company. Setibanya di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, seluruh jajaran Direksi IPC TPK menyambut langsung layanan rute baru tersebut.
āDengan dibukanya layanan tersebut, kami harap dapat memberikan manfaat bagi para eksportir dan importir dengan meningkatkan percepatan pengiriman langsung ke negara tujuan. Layanan ini juga diharapkan menjadi solusi untuk pengiriman barang dari Indonesia langsung ke negara tujuan tanpa melakukan transhipmentā tutup David.