Corporate Secretary & Hubungan Eksternal IPC TPK Pramestie Wulandary menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi potensi lonjakan arus barang serta dinamika cuaca di akhir tahun, guna menjaga kelancaran arus logistik dan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa.
“Kami memastikan kegiatan bongkar muat dan layanan terminal berjalan normal untuk menjaga kelancaran arus logistik nasional selama masa libur Nataru,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).
Dalam menjaga keberlangsungan operasional, IPC TPK menyiapkan langkah pengaturan berupa pengecekan kesiapan alat bongkar muat, penguatan kesiapan SDM, serta pengaturan lalu lintas di dalam dan luar terminal. IPC TPK juga memastikan kapasitas lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio/YOR) tetap terkelola dengan baik.
IPC TPK juga mendukung kebijakan pemerintah terkait pembatasan arus barang jelang Nataru. Pasalnya, pemerintah membatasi angkutan barang dengan sumbu tiga atau lebih selama 11 hari pada hari-hari tertentu, mulai dari 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Dengan demikian, kendaraan mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, serta mobil barang dengan kereta gandingan yang mengangkut hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan (besi, semen, kayu), dilarang melintas selama periode tersebut.
Mobil barang sumbu tiga atau lebih diperbolehkan jalan dengan ketentuan mengangkut BBM atau BBG, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, keperluan penanganan bencana alam, pakan ternak, sepeda motor gratis, dan barang pokok.
Lebih lanjut, Pramestie menyampaikan bahwa manajemen memastikan pengaturan YOR dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pemegang saham, sehingga aktivitas bongkar muat dapat berlangsung efisien tanpa menimbulkan penumpukan barang di terminal.
Sementara mengantisipasi dinamika cuaca pada periode penghujan, IPC TPK memperkuat implementasi prosedur keselamatan kerja melalui pemantauan cuaca berkala, pengaturan operasi alat pada kondisi tertentu, peningkatan pengawasan keselamatan di lapangan, serta pengecekan intensif terhadap keandalan alat.
Pramestie turut menyampaikan, IPC TPK juga melakukan koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan pelabuhan—seperti Kantor Otoritas Pelabuhan, Kesyahbandaran, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan instansi terkait lainnya—untuk memastikan kelancaran pergerakan kendaraan dan distribusi logistik selama periode Nataru.
“Kami berkomitmen menjaga performa operasional sesuai standar serta memastikan seluruh kegiatan bongkar muat berlangsung aman, efisien, dan sesuai pengaturan yang ditetapkan,” tutup Pramestie.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















