Untuk menjaga agar proses inovasi, improvement dan pengelolaan aset pengetahuan dapat berkembang secara berkesinambungan, Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menyelenggarakan forum Knowledge Management Pertamina (Komet). Budaya berbagi pengetahuan ini bisa dilakukan baik secara online maupun offline.
Senin, (14/12/2020), melalui daring, 3 gugus dari Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap yaitu Functional Team Improvement (FT- Prove) Think Thank, dan Project Collaboration Improvement (PC- Prove) Green Spirit serta PC- Prove Paraxylene Plus mempresentasikan hasil improvement mereka, melalui ‘Komet Webinar’ yang disaksikan jajaran fungsi Quality System Knowledge Management (QSKM) kantor pusat dan Kometer’s Pertamina di seluruh Indonesia.
FT- Prove Think Thank yang beranggotakan 8 orang, tampil pada sesi pertama membawakan judul ‘Mereduksi Konsumsi Listrik 024K-101 Melalui Optimalisasi Sistem Blanketing N2 di 024S-101A/B/C/D Kilang Pertamina RU IV Cilacap’. Sebuah inovasi dari Perwira Kilang Pertamina Cilacap bagian Lube Oil Complex (LOC) II, Produksi II.
Dengan metode siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA) presentasi dipaparkan mulai dari latar belakang dan faktor penyebab masalah, kondisi sebelum dan setelah dilakukan perbaikan, hingga evaluasi hasil perbaikan sesuai aspek ‘Panca Mutu’ yakni Quality, Delivery, Cost dan Morale dan Safety. Menurut FT- Prove Think Thank, dari rekayasa ini dapat disimpulkan terjadi penurunan konsumsi listrik 1.500 KWH lebih atau setara dengan Rp 3,5 Milyar per hari.
Pada sesi kedua, tampil PCP – Paraxylene Plus yang beranggotakan pekerja Kilang Paraxylene, Maintenance Area 4, Electrical & Instrumentation Engineer, serta Stationery Engineer dengan materi berjudul ‘Mewujudkan Zero Loss Produk Benzene dan Paraxylene dengan Instalasi Pre-Disc di Unit 85 Sulfolane Paraxylene RU IV Cilacap’. Melalui perbaikan ini menurut PCP- Paraxylene Plus, dapat menghasilkan potensi total value creation sebesar Rp 90 Trilyun lebih per tahun.
Komet webinar selanjutnya menampilkan PC – Prove Green Spirit, gabungan dari pekerja Refinery Planning Optimization (RPO) Process Engineering, Finance dan pekerja Produksi I yang memaparkan judul ‘Mewujudkan Produksi Pertamina Dex Melalui Rekayasa Proses di Pertamina RU IV Cilacap’.
Materi dihadirkan salah satunya berdasar issue tentang demand Pertamina Dex tahun 2019 dari Marketing Operation Region MOR IV distribusi area Jawa Tengah & DIY yakni sebesar, 441 MB atau 21% dari total demand Pertamina Dex Nasional, yang sepenuhnya tersupply dari RU II Dumai. Sehingga jika tidak diatasi akan muncul opini tidak optimumnya profit margin perusahaan dan terdapat potensi adanya kelangkaan produk Pertamina Dex.
Setelah inovasi dilakukan oleh PC- Prove Green Spirit, terbukti RU IV mampu memproduksi Pertamina Dex sebesar 602 MB selama periode Januari- Oktober 2020 dan sanggup memenuhi demand total MOR IV sebesar 524 MB.
Selama berlangsung sesi sharing, para peserta diberi kesempatan melakukan tanya jawab melalui QnA (Question & Answer) Box pada aplikasi yang dijawab oleh narasumber.
Sementara, Hatim Ilwan, Area Manager Communication, Relations & CSR RU IV mengatakan melalui pedoman 4 pilar Quality Management, yaitu Continuous Improvement Program (CIP), Standardization Management (SM), dan Knowledge Management (KOMET), serta Quality Management Assessment (QMA), Pertamina senantiasa berupaya meningkatkan performa kinerjanya demi menjaga ketahanan energi.
Sumber Pertamina, edit koranbumn