PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar seremonial pemisahan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), pada Kamis (07/07), di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta. Turut hadir dalam seremonial pemisahan ini antara lain Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wirjoatmodjo, Seketaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Triono Junoasmono, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur serta Direktur Bisnis PT JTT Pratomo Bimawan Putra beserta jajarannya masing-masing.
Dalam sambutannya Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengucapkan rasa terima kasih kepada Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, serta para stakeholder lainnya yang telah memberikan banyak dukungan sehingga proses Aksi Korporasi ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
“Pelaksanaan pemisahan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis Jasa Marga. Dengan pemisahan ini, pengelolaan ruas Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 676 Km diharapkan dapat lebih optimal, dengan pengoperasian yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan kepada para pengguna jalan tol,” ujar Subakti.
Subakti menambahkan, dalam jangka panjang, prospek pertumbuhan Jalan Tol Trans Jawa akan sangat baik, dengan potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Jasa Marga, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara, para pemegang saham, dan stakeholder lainnya.
Sementara itu Seketaris BPJT Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, dengan adanya pemisahan 4 ruas jalan tol dan 9 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) merupakan langkah awal untuk meningkatkan pembiayaan atau equity fund raising dari Jasa Marga sebagai BUMN yang bergerak di industri jalan tol.
“Jalan Tol Trans Jawa milik Jasa Marga Group yang dikelola oleh PT JTT mencapai 676 km, dimana ini merupakan 54% dari ruas tol keseluruhan milik Jasa Marga Group, atau sebesar 27% dari total seluruh jalan tol di Indonesia. Tidak hanya dari nilai bisnisnya saja, tentu saja kita juga tetap harus memperhatikan peningkatan kualitas dan pelayanannya,” ujar Triono.
Senada dengan Triono, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wiratmojo dalam sambutannya mengucapkan apresiasi kepada Jasa Marga yang selama dua tahun pandemi masih tetap bisa menjaga kualitas layanan dan kesehatan keuangannya, bahkan bisa membukukan laba.
“Tentunya corporate action yang dilakukan kali ini bertujuan untuk menjaga kondisi keuangan Perseroan, spin off PT JTT ini merupakan suatu inovasi keuangan yang dapat memberikan ruang untuk bisa mengerjakan ruas-ruas yang saat ini membutuhkan pembiayaan. Tentunya kita harapkan, dengan pemisahan ini dapat memberikan kita multi financing yang dapat menjadi modal untuk Jasa Marga dan ekuitas untuk pengembangan kedepan,” ujar Kartika.
Seiring dengan terkoneksinya Jalan Tol Trans Jawa, maka konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa juga terwujud. Berdasarkan inilah, prospek Jalan Tol Trans Jawa dalam jangka panjang sangat baik secara tidak langsung telah menjadi penggerak perekonomian di Pulau Jawa. Sentra ekonomi dan tujuan destinasi pariwisata baru serta aktivitas ekonomi turunannya, menjadikan bangkitan lalu lintas yang positif bagi Jalan Tol Trans Jawa.