PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyadari keselamatan pada pekerjaan fisik Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Meski harus mengejar target penyelesaian, Jasa Marga tetap mengedepankan serta terus mengevaluasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerjaan tersebut.
Di tengah ramainya lalulintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang berada di bawahnya, pekerjaan fisik Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dan secermat mungkin. Sampai dengan akhir September 2018, sebanyak 808 steel box girder (balok di antara dua penyangga atau pier/abutment pada jembatan atau fly over) juga sudah terpasang pada jalan tol sepanjang 36,4 km tersebut.
“Saya kira, seperti harapan seluruh masyarakat, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini sangat ditunggu-tunggu mengingat kondisi Jalan Tol Jakarta-Cikampek I sudah sangat jenuh. Itu pun mungkin kurang mencukupi. Kita juga sudah menyiapkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung progres pembangunan fisik Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Rabu (3/10) malam.
Dalam kunjungan tersebut, turut mendampingi Menteri PUPR antara lain Direktur Jendral Bina Marga Sugiyartanto, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah Hedy Rahardian, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur, dan Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) Djoko Dwijono. PT JCC merupakan kelompok usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dan juga hadir para Direksi KSO yaitu Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, Direktur Operasi PT Ascet Joko Prabowo, Direktur Operasi PT Bukaka Sofiah Balfas.
Selain proses pengangkatan sekitar 1.700 steel box girder lagi, masih ada beberapa pekerjaan teknis pada pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), seperti pemasangan pier head segmental pemutaran sosro bahu, dan pengecoran lantai jembatan yang memerlukan tingkat presisi tinggi. Seluruh pekerjaan tersebut dilakukan pada waktu window time, yakni pukul 22.00-05.00 WIB. Tujuannya untuk menghindari antrean panjang di sekitar titik pekerjaan pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
Tambah pula, pengerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dilakukan berbarengan dengan pengerjaan proyek-proyek lainnya, seperti Light Rail Transit (LRT), proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Ketiga proyek tersebut berdekatan dengan pengerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).
Proyek yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional ini memang mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) terdiri dari dua area, yaitu area Cikunir-Cikarang Utama dan Cikarang Utama-Karawang Barat.
Nantinya, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Jika tak ada halangan berarti, jalan tol ini dapat beroperasi pada tahun 2019.
Sumber Rilis Jasa Marga