PT Jakarta International Container Terminal atau JICT mendatangkan dua container crane (QC) super post panamax dari pabrikan China.
Direktur Utama JICT Ade Hartono mengungkapkan bahwa dua alat ini memiliki teknologi paling modern sehingga menghasilkan efisiensi energi yang lebih baik.
“JICT membeli dua crane tersebut dari pabrikan terkemuka Tiongkok yakni Sany Marine Heavy Industry,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (22/6/2022).
Alat ini memiliki kemampuan jangkauan 65 meter dan kapasitas di bawah spreader adalah 65 ton serta dilengkapi dengan sistem kontrol paling canggih. Tambahan alat baru ini guna meningkatkan produktivitas terminal tersibuk di Indonesia tersebut dengan kapasitas lebih dari 2 juta TEUs (twenty-foot equivalents units).
Peralatan baru yang akan dipasang di dermaga utara ini membuktikan komitmen JICT untuk memberikan pelayanan prima dan mempertahankan posisi terminal tersebut sebagai pintu gerbang utama ekspor impor Indonesia
“Kedua quay crane tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kinerja JICT secara keseluruhan,” ujar Ade.
Menurutnya, sebagai pelabuhan peti kemas kebanggaan nasional, JICT senantiasa berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Sepanjang tahun lalu, JICT mencatat pertumbuhan volume peti kemas secara tahunan mencapai lebih dari 2 TEUs pada 2021.
“Pelayanan peti kemas ekspor impor di JICT tumbuh sepanjang 2021. Tercatat pertumbuhan volume peti kemas secara tahunan mencapai 2.037.518 teus pada 2021,” ujar Ade, Selasa (4/1/2022).
Ade menambahkan perusahaan telah menerapkan beberapa inovasi digital pelabuhan untuk menyederhanakan dan mempercepat proses keluar masuk peti kemas lebih cepat dan andal. Tujuannya agar arus barang makin lancar dan produktivitas pelabuhan terus meningkat.
Menurutnya, JICT berhasil menerapkan beberapa sistem digital pelabuhan diantaranya autogate, e-billing, Truck Identification system, dan yang akan diluncurkan yakni online booking system bagi pelanggan untuk pemesanan truk.
Sumber bisnis, edit koranbumn