KBN menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian di Ballroom Kantor Pusat PT. KBN (Persero), Cakung, Jakarta Utara.Kamis (25/3)
Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Eko S.A Cahyanto hadir bersama Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian Masrokhan, Staf Ahli Menteri Perindustrian Putu Juli, Staf Khusus Menteri Perindustrian Neil Iskandar Daulay, Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito, dan Sesditjen KPAII Hendra Yetty. Selain dari Kementerian Perindustrian, turut hadir Asisten Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Y.B Priyatmo Hadi, Direktur Utama PT. Danareksa (Persero) Ari Sudono, dan Direktur Investasi PT. Danareksa (Persero) Andry Setiawan.
Rombongan diterima langsung oleh Direktur Utama PT. KBN (Persero) Alif Abadi, Direktur Keuangan PT. KBN (Persero) Ari Henryanto, Direktur Pengembangan PT. KBN (Persero) Agus Hendardi serta beberapa Pejabat PT. KBN (Persero).
Kunjungan kerja KPAII tersebut dalam rangka melaksanakan koordinasi dan peninjauan langsung terkait isu terkini serta mendengar aspirasi terkait kawasan industri khususnya Kawasan Berikat Nusantara.
Dari total luasan Kawasan Industri di Indonesia hampir 94 % dimiliki oleh swasta dan sisanya dikelola oleh Pemerintah yang dalam hal ini diantaranya dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero).
Dirjen KPAII Eko S.A Cahyanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kawasan Industri BUMN harus memiliki daya saing sehingga harus menyiapkan infrastruktur yang memadai. Selain itu, dibutuhkan upaya-upaya yang dapat memudahkan investasi yang masuk.
KBN memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi kawasan industri yang mumpuni dan mampu bersaing, mengingat lokasinya yang sangat strategis untuk berinvestasi, yaitu di Jakarta, jantung Indonesia dan sangat dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang memiliki mobilitas ekonomi yang sangat tinggi. Selain itu, KBN juga didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai diantaranya layanan logistik