Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan dalam menyelesaikan permasalahan persinyalan untuk kereta cepat Jakarta Bandung, operator seluler telah melakukan pembicaraan dengan pengelola kereta cepat.
Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail mengatakan pembahasan mengenai persinyalan kereta cepat telah memasuki tahap lanjut. Operator seluler pemilik frekuensi 800-900 MHz tengah melakukan pembicaraan dengan penyedia kereta cepat, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Adapun mengenai alasan frekeunsi 900 MHz yang digunakan untuk kereta cepat, kata Ismail merujuk pada argumen KCIC dan mitra di China, disebabkan ekosistem kereta cepat di 900 MHz sudah matang, teknologi GSM-R di band 900 MHz sudah terbukti dan digunakan secara luas.
“Sejauh ini pembicaraan business to business (B2B) antara penyedia kereta dan operator seluler sedang berlangsung. Kami masih menunggu laporan dan hasil pembicaraan tersebut,” kata Ismail kepada Bisnis.com, Senin (18/1/2021).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan dalam menyelesaikan permasalahan persinyalan untuk kereta cepat Jakarta Bandung, operator seluler telah melakukan pembicaraan dengan pengelola kereta cepat.
Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail mengatakan pembahasan mengenai persinyalan kereta cepat telah memasuki tahap lanjut. Operator seluler pemilik frekuensi 800-900 MHz tengah melakukan pembicaraan dengan penyedia kereta cepat, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Adapun mengenai alasan frekeunsi 900 MHz yang digunakan untuk kereta cepat, kata Ismail merujuk pada argumen KCIC dan mitra di China, disebabkan ekosistem kereta cepat di 900 MHz sudah matang, teknologi GSM-R di band 900 MHz sudah terbukti dan digunakan secara luas.
“Sejauh ini pembicaraan business to business (B2B) antara penyedia kereta dan operator seluler sedang berlangsung. Kami masih menunggu laporan dan hasil pembicaraan tersebut,” kata Ismail
Sumber Bisnis, edit koranbumn