Tangannya tak pernah berhenti memainkan tasbih berwarna putih, meski sedang berbicara dengan sejumlah tamu yang datang ke rumah berbahan kayu yang baru “dibedah” atau diperbaiki oleh jajaran BNI bersama PT Surveyor Indonesia.
Kedatangan tamu dari Jakarta tersebut tak lain adalah untuk melihat langsung rumah milik Khatijah warga Gampong Lamleupung, Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar yang mendapat program bedah rumah.
Khatijah yang menggenakan jilbab putih dan kain bewarna cokelat tersebut yang turut ditemani cucu perempuannya telah menunggu kedatangan mereka. Saat menyambut tamu nenek Khatijah tidak malu-malu berbicara menggunakan bahasa Aceh.
Dirinya turut menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas kunjungan dan bantuan bedah rumah yang diberikan oleh BUMN kepada dirinya sehingga kini lebih baik dari sebelumnya.
Khatijah yang duduk berdekatan langsung dengan pejabat di lingkungan Kementerian BUMN itu bercerita akan apa yang dilakukan saban hari olehnya di rumah.
“Saya selalu berdoa agar Allah terus memberikan kesehatan agar bisa terus melaksanakan shalat lima waktu dan membaca Al Quran. Alhamdulillah hingga saat ini sudah menamatkan 18 kali.” Kata cucu Khatijah, Lia Mursyid seraya menerjemahkan pembicaraan sang nenek tersebut kepada para tamu.
Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra dan Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Dian M Noer serta tamu yang hadir terdecak kagum akan semangat untuk terus beribadah kepada sang khalik.
Tak menunggu si nenek melanjutkan pembicaraan dalam bahasa daerah, pria kelahiran Ketapang, Maluku tersebut menempatkan diri seakan-akan memahi dengan baik akan apa yang disampaikan sang nenek yang berada tepat disampinya itu.
“Intinya beliau sampaikan agar terus diberikan kesehatan jasmani agar bisa melaksanakan ibadah,” kata Hambra seraya disambut tawa para tamu lainnya yang ikut serta dalam rombongan.
Pejabat eslon I di Kementerian BUMN tersebut terlihat haru akan semangat gigih yang dimiliki oleh Khatijah yang merupakan salah satu orang yang pernah tinggal bersama Pahlawan Nasional yang berasal dari Aceh yakni Panglima Polem.
Ia mencoba bertanya akan apa yang masih menjadi harapan yang belum pernah terkabul dan keinginan tersebut selaly disampaikan kepada pemilik semesta saat bersujud dan membaca Al Quran.
“Nenek hanya ingin bisa melaksanakan ibadah haji atau umrah. Beliau tidak mau rumah mewah dan lainnya selain dapat melaksanakan rukun Islam ke lima,” kata cucunya seraya menerjemahkan harapan nenek khatijah.
Tak menunggu waktu lama, Hambra langsung menanyakan kepada sang nenek untuk melaksanakan ibadah haji atau ibadah umrah dan diikuti jawaban sang nenek untuk melaksanakan umrah.
“Keinginan nenek hari ini terkabulkan. Insya Allah nenek Khatijah dan satu orang pendamping bisa melaksanakan ibadah umrah tahun ini,” kata Hambra kepada sang nenek.
Suasana dalam rumah dan raut wajah para tamu serta sang nenek berubah drastis. Nenek Khatijah langsung terbata-bata menyampaikan ucapan terima kasih terhadap kado di hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia tersebut.
Setelah mendengar akan kabar baik dari Deputi BUMN pada hari Jumat tersebut, Khatijah terdiam sejenak dan terlihat ada tetesan air mata di pipi keriputnya tersebut.
“Insya Allah Nenek Khatijah berkesempatan untuk melaksanakan ibadah Umrah bersama dengan satu orang pendamping,” kata Hambra yang turut didampingi Dirut PT Surveyor Indonesia.
Deputi Infrasturktur Bisnis, Hambra mengatakan bantuan bedah rumah yang diberikan kepada veteran dan para pelaku sejarah ini merupakan bagian dari bentuk perhatian yang diberikan pemerintah.
“Kita melalui program BUMN Hadir untuk negeri telah mengagas program bedah rumah veteran dan pelaku sejarah yang bertujuan agar tidak ada lagi rumah mereka yang tidak layak huni,” katanya.
Ia menyebutkan program bedah rumah veteran dan pelau sejarah sudah tuntas dilakukan pada tahun 2017 dan 2018 dan selanjutnya akan dilakukan kepada program kepada rumah masyarakat dan karyawan di lingkungan BUMN.
Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Achmad Baiquni mengatakan program BUMN hadir untuk negeri tersebut juga bagian mewujudkan keadilan sosial melalui beragam program yang ada.
“Kita semua sebagai keluarga besar Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, memiliki tekad dan semangat yang tinggi untuk memberikan kontribusi semaksimal mungkin bagi seluruh rakyat Indonesia, di manapun berada,” katanya.
Ia menjelaskan BUMN melalui program “BUMN Hadir untuk Negeri” yang telah diselenggarakan sejak tahun 2015, berkomitmen untuk melakukan berbagai aktivitas termasuk perayaan Hari Kemerdekaan RI di daerah-daerah, khususnya daerah yang dikenal dengan sebutan 3T yakni Terdepan, Terluar dan Tertinggal.
Kehadiran BUMN di daerah 3T terssebut diharapkan dapat menjadi pemicu terdorongnya aktivitas ekonomi daerah, sehingga pada akhirnya dapat membantu peningkatan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Ia menyebutkan ada berbagai Program CSR untuk masyarakat umum dan keluarga BUMN di Provinsi Aceh pada tahun 2018 terdiri dari program elektrifikasi rumah dan penyediaan sarana MCK, penyediaan sarana air bersih, program bedah rumah karyawan dan masyarakat, bantuan sarana dan prasarana sekolah, pembangunan taman bacaan, penganugerahan beasiswa, program Padat Karya Tunai dan pembangunan Sarana Prasarana Umum.
Beragam kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu perwujudan dari Sinergi BUMN untuk membangun Negeri dan memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan, agar BUMN tidak sekedar ada, tetapi juga benar-benar hadir dan memberikan makna nyata bagi bangsa dan negara.
Kehadiran BUMN untuk negeri memberi makna nyata bagi nenek Khatijah yang mendapatkan berkah di hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia yakni terwujudnya keinginan berangkat ke Tanah Suci, Mekkah.
Sumber Situs Web PTSI