PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bersama dengan PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM meluncurkan tim sinergi budaya kerja yang bertajuk Brigade Madani.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kehadiran Brigade Madani merupakan salah satu strategi untuk memastikan perilaku kolektif Holding Ultramikro bekerja secara efektif untuk mencapai sederet target yang ditetapkan.
Brigade Madani, yang merupakan akronim dari BRI, Pegadaian, dan PNM, juga berperan untuk mengakselerasi pencapaian target bisnis dan inisiatif strategi, serta memperkuat ketangguhan UMKM. Hingga 2024, Holding Ultramikro diharapkan mampu melayani 55 juta nasabah baru.
Adapun, pada 2022, Holding Ultramikro ditargetkan dapat melayani 5 juta nasabah segmen ultramikro, serta mengimplementasikan 100 persen pencairan cashless di ekosistem PNM dan Pegadaian.
Target lainnya adalah membentuk 1.000 Co-location Senyum (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan 500.000 referral sukses dari Senyum Mobil, serta akuisisi 60.000 ketua atau anggota Kelompok Mekaar menjadi agen BRILink.
“Untuk mencapai hal tersebut kami sudah menyiapkan 4 strategi utama, yakni mengakselerasi Co-Location Senyum, memperbaiki bisnis proses di PNM dan Pegadaian, meningkatkan penggunaan aplikasi Senyum Mobile serta meningkatkan kapabilitas 75.000 Mantri BRI, account officer PNM dan Penaksir Pegadaian,” kata Sunarso, Jumat (11/3/2022).
Adapun, aktivasi kultur Brigade Madani memiliki 6 program sesuai dengan nilai utama seluruh perusahaan BUMN, yakni Amanah, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Sunarso mengungkapkan strategi pertumbuhan BRI Group ke depan adalah dengan mendorong nasabah eksisting naik kelas secara sistematis dan memperbesar customer base dengan mencari sumber-sumber pertumbuhan baru.
“Pembentukan Holding Ultramikro yang terdiri atas BRI, Pegadaian, dan PNM ini telah memastikan sumber pertumbuhan baru tersebut,” pungkasnya.
Dalam satu diskusi virtual, Sunarso menuturkan bahwa jumlah kredit yang disalurkan perseroan secara group kepada pelaku usaha mikro telah menembus angka Rp202,12 triliun. Capaian ini setara 19,39 total kredit BRI sepanjang 2021.
Kredit kepada pelaku usaha ultramikro itu disalurkan melalui tiga entitas Holding Ultramikro, yakni BRI, Pegadaian dan PNM. Rinciannya, BRI menyalurkan Rp113,41 triliun ke nasabahnya, Pegadaian mengucurkan Rp55,42 triliun, dan Rp33,29 triliun lewat PNM.
Sumber Bisnis, edit koranbumn