Krakatau Sarana Properti (KSP) terus mengembangkan proyek di kawasan Cilegon. Salah satu lini usaha milik KSP yang terbaru adalah restoran The Surosowan.
Restoran yang berdekatan dengan lokasi Hotel Royale Krakatau dengan luas 7 ha tersebut merupakan rebranding dari nama sebelumnya yakni Sapphire.
Restoran ini baru saja diresmikan langsung oleh Kemenparekraf Sandiaga Uno, Rabu (22/12). Dalam sambutan grand opening The Surowan, Sandiaga berpesan supaya restoran ini menjadi tempat kuliner yang ikonik di Cilegon. “Makanannya enak. Rabeg nya (Daging Kambing) terasa sekali demikian Sate Sineretnya,” ujar Sandiaga.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Silmy Karim menyambut baik hadirnya restoran The Surosowan. Ia berharap tempat ini menjawab tantangan kedepan, antara lain menjadikan Kota Cilegon juga dikenal luas sebagai tempat wisata kuliner, salah satunya agar mereka bisa datang langsung untuk mencicipi hidangan yang tersaji di restoran The Surosowan.
“The Surosowan adalah salah satu unit bisnis yang ada Krakatau Steel dibawah pengelolaan Krakatau Sarana Properti. Hadirnya The Surosowan dalam upaya memenuhi aspirasi dan harapan masyarakat Kota Cilegon dan Banten juga bagi warga Jakarta dan sekitarnya, yang menginginkan tempat makan yang nyaman dengan makanan yang lezat cita rasa dan istimewa,”ujar Silmy Karim
Dirut Krakatau Sarana Properti Ridi Djajakusuma menjelaskan secara detail bahwa menu makananan yang tersaji di The Surosowan merupakan kombinasi dari signature food lokal dan juga internasional seperti, Nasi Campur Surusowan, Sate Sineret, Tomahawk Steak, Salmon Lemon Butter, Korean Chicken Wing, Sate Maranggi, Buntut, beef n seafood medley serta minuman wedang secang dan wedang umuh. Ada juga kopi single origin yang ditampilkan dengan barista yang berpengalaman.
Yang menarik dari The Surosowan juga akan mengangkat kearifan lokal setempat dengan menyuguhkan tarian khas Cilegon dan Banten setiap minggunya, sehingga pengunjung akan merasakan dining experience yang berbeda.
“The Surosowan juga menggandeng UMKM setempat bekerja sama dengan Disbudpar dengan memberikan ruang kerja untuk mereka agar bisa menampilkan kekayaan pengrajin lokal seperti batik khas Cilegon/Banten dan ethnic craft, serta snack khas daerah Cilegon, sehingga pengunjung selepas dining di restoran dapat membawa pulang oleh-oleh souvenir khas Cilegon,” ujar Ridi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn