“Saya ada ekspektasi bahwa perumahan nanti mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Kita sudah hitung dengan program 3 juta rumah dan lebih apartemen dan rumah-rumah di pedesaan, ini bisa mendongkrak bisa menambah laju ekonomi nasional sampai 1,5% – 2,5% per tahun.
Sejalan dengan hal itu, Hashim optimistis target pertumbuhan ekonomi 8% yang dibidik Prabowo akan tercapai seiring dengan berjalannya program 3 Juta Rumah.
Berpegang pada perhitungan tersebut, Hashim menampik isu Indonesia Gelap yang banyak digaungkan sejumlah kalangan beberapa waktu belakangan.
“Saya kira dengan perumahan kita bisa mencapai dan bisa melampaui target 8% laju ekonomi yang kita harapkan selama ini. Ini adalah salah satu program andalan dari Pemerintah Prabowo-Gibran,” imbuhnya.
Untuk diketahui, realisasi program 3 Juta Rumah mayoritas akan direalisasikan melalui skema investasi. Terbaru, perusahaan asing Al Qilaa Group asal Qatar menggandeng kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menggarap hunian di kawasan perkotaan.
Rencananya kolaborasi strategis antara kedua pihak dimulai dengan tahap awal pembangunan 50.000 unit hunian yang direncanakan berdiri di atas lahan milik PT KAI, sebagai bagian dari kawasan transit oriented development (TOD).
Chairman Al Qilaa Group Abdulaziz Al Thani mengatakan, pengumuman kerja sama yang digelar pada hari ini merupakan komitmen serius perusahaan dalam mendukung penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sangat antusias untuk berkontribusi dalam proyek monumental ini. Persahabatan erat antara Qatar dan Indonesia memotivasi kami untuk mendukung berbagai sektor, termasuk pembangunan perumahan. Dengan dukungan KAI, saya berharap proyek ini dapat segera terwujud dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” jelas Abdulaziz dalam agenda Pencanangan Pra-Kerja Sama Dukungan PSN 3 Juta Rumah di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Dalam rangka merealisasikan proyek ini, Al Qilaa membentuk konsorsium dengan mitra lokal dan internasional. Konsorsium tersebut termasuk Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Bank BTN, serta Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Adapun, kontraktor proyek ini adalah Konsorsium China Communications Construction Company (CCCC) dan PT Risjadson Land dengan Epic Property sebagai marketing agency.
Sumber Bisnis, edit koranbumn












