• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Senin, 7 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Kimia Farma Tetap Optimis Lanjutkan Ekspansi Bisnis

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita, Kinerja & Investasi
0
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Terpilih Sebagai Ketua Umum ATI, Dirut Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono Siap Dorong Inovasi dan Pimpin Sinergi Jalan Tol Nasional

Gelar RUPS, Jasa Raharja Setor Dividen Rp1,1 Triliun ke Negara

Krakatau Steel Tandatangani Nota Kesepahaman pada BRICS Matchmaking Meeting di Beijing

Perkiraan bahwa kurs rupiah akan lebih stabil dan menguat di tahun ini tentu merupakan berita baik bagi produsen farmasi. Tak terkecuali PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari impor.
Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan KAEF mengatakan perseroan cukup optimis tahun ini bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Terkait dengan kurs, tentunya seluruh pelaku industri farmasi akan memiliki dampak positif mengingat hampir sebagian besar bahan baku farmasi masih impor,” terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/1).
Selain itu perseroan juga telah meneken kontrak bahan baku selama 2 tahun mulai dari 2018 kemarin dan 2019 sekarang untuk menekan biaya bahan baku tersebut. Manajemen menjelaskan beban pokok penjualan KAEF tidak sampai 90%, tetapi terjaga dikisaran 60% hingga 65% terhadap pendapatan.
Perseroan bakal menerapkan beberapa strategi sentralisasi procurment, pembelian dalam jumlah besar di depan. Hal ini merupakan bentuk hedging yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan valas yang tidak dapat diprediksi.
Selain itu kebutuhan produksi KAEF juga dikalkulasi untuk melakukan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan di awal dengan melakukan kontrak kerja sama dengan pemasok. Sebagai gambaran, sampai kuartal tiga 2018 kemarin beban pokok penjualan dari sisi produksi manufaktur mencapai Rp 871 miliar, dimana biaya pemakaian bahan baku menyumbang cukup besar yakni Rp 593 miliar.
Mengenai target di tahun ini, Ganti belum dapat membagikannya sekarang. Yang jelas KAEF masih berfokus pada pengembangan bisnisnya baik yang eksisting sejak lama maupun yang baru.
“Tahun 2019 kami akan terus melakukan ekspansi bisnis untuk menopang pertumbuhan bisnis,” kata Ganti. Asal tahu saja, di tahun 2018 lalu perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure/capex yang cukup besar yakni sekitar Rp 3,5 triliun.
Anggaran tersebut sebagian besar memang digunakan untuk mendanai ekpansi anorganik perseroan berupa merger dan akuisisi. Rinciannya yaitu capex sebesar Rp 2,3 triliun untuk merger dan akuisisi, sisanya sebesar Rp 1,2 triliun untuk bisnis organik.
Manajemen mengatakan penyerapannya sangat tergantung proses merger dan akuisisi terkait negosiasi. Perseroan berharap usai proses merger dan akuisisi berhasil di 2018 kemarin, maka minimal capex akan terserap hingga 60%.
Salah satu ekspansi yang telah dilakukan KAEF ialah mengakuisisi 60% saham perusahaan jaringan ritel farmasi di Arab Saudi, DaWaa Medical Limited Company, salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang bergerak di bidang kesehatan pada awal tahun lalu dengan nilai Rp 130 miliar. KAEF juga berencana untuk mengembangkan klinik hemodialisa di kota besar lainnya, yang hingga saat ini baru ada satu di Bandung.
Dari laporan keuangan perseroan yang terakhir kali dipublikasikan, KAEF tercatat membukukan penjualan bruto sebesar Rp 5,44 triliun pada periode sembilan bulan tahun 2018 lalu, yakni tumbuh 23,92% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,39 triliun.
Adapun Badan Usaha Milik Negara ini mencatat penjualan bersih setelah, dikurangi potongan penjualan, tercatat sebesar Rp 5,31 triliun, naik 23,49% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,30 triliun. Berdasarkan laporan keuangan KAEF, porsi pendapatan terbesar KAEF berasal dari segmen ritel sebesar Rp 2,99 triliun, disusul pendapatan distribusi Rp 2,03 triliun, dan pendapatan manufaktur Rp 200,80 miliar.
Sumber KimiaFarma/ kontan /edit koranbum

Previous Post

BPKP Sosialisasi GCG dan Entry Point Meeting Asesmen GCG di PT Waskita Beton Precast Tbk

Next Post

PGE Berkomitmen Meningkatkan Kapasitas Terpasang Pembangkit PLTP di Indonesia.

Related Posts

Tahun 2020, Jasa Marga Fokus Selesaikan 5 Ruas Tol
Berita

Terpilih Sebagai Ketua Umum ATI, Dirut Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono Siap Dorong Inovasi dan Pimpin Sinergi Jalan Tol Nasional

6 Juli 2025
Berita

Gelar RUPS, Jasa Raharja Setor Dividen Rp1,1 Triliun ke Negara

6 Juli 2025
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim
Berita

Krakatau Steel Tandatangani Nota Kesepahaman pada BRICS Matchmaking Meeting di Beijing

6 Juli 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
Anak Perusahaan

Mengabdi di Laut, PIS Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

6 Juli 2025
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM
Berita

MSCI Naikkan Rating ESG BNI, Komitmen Hijau dan Tata Kelola Diakui Dunia

6 Juli 2025
PGN Siapkan Laksanakan Gasifikasi 52 Pembangkit Listrik PLN
Berita

PGN dan Mubadala Energy Jajaki Potensi Pasokan Gas dari Blok Andaman

6 Juli 2025
Next Post

PGE Berkomitmen Meningkatkan Kapasitas Terpasang Pembangkit PLTP di Indonesia.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani Proyeksikan Danantara akan Dapat Pendanaan Asing Rp 162 Triliun pada Bulan Juli Ini

3 hari ago
Jamkrindo Merekrut 10 Putra-putri Terbaik Papua dan Papua Barat

Jamkrindo Gelar Workshop Literasi Keuangan Digital di 10 Kota

7 hari ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Mengabdi di Laut, PIS Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

16 jam ago
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

Terbitkan Sustainability Sukuk Rp5 Triliun, BSI Pacu Pembiayaan Berkelanjutan

1 hari ago
Tahun 2020, Jasa Marga Fokus Selesaikan 5 Ruas Tol
Berita

Terpilih Sebagai Ketua Umum ATI, Dirut Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono Siap Dorong Inovasi dan Pimpin Sinergi Jalan Tol Nasional

by redaksi
6 Juli 2025
0

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dengan bangga mengumumkan bahwa Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, terpilih menjadi Ketua Umum...

Read more

Gelar RUPS, Jasa Raharja Setor Dividen Rp1,1 Triliun ke Negara

6 Juli 2025
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim

Krakatau Steel Tandatangani Nota Kesepahaman pada BRICS Matchmaking Meeting di Beijing

6 Juli 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Mengabdi di Laut, PIS Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

6 Juli 2025
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

MSCI Naikkan Rating ESG BNI, Komitmen Hijau dan Tata Kelola Diakui Dunia

6 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In