Sebagai perusahan penyedia layanan keuangan elektronik nasional, LinkAja selalu berkomitmen penuh untuk mendukung berbagai program pemerintah dalam upaya mendukung implementasi inklusi keuangan dan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia. Dalam rangka mendukung kebijakan terkait peningkatan kapasitas sumber daya manusia, LinkAja resmi menjadi mitra pembayaran Kartu Prakerja, yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai program pengembangan kompetensi kerja untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan kepada semua orang yang berusia 18 tahun keatas dan tidak sedang sekolah atau kuliah.
Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja, LinkAja akan berperan sebagai mitra pembayaran resmi. Melalui ekosistem yang holistik, para Penerima Kartu Prakerja dapat menikmati kemudahan transaksi nontunai yang LinkAja tawarkan untuk membuat proses pelatihan dan pencarian kerja semakin nyaman, mulai dari pembayaran berbagai moda transportasi seperti KRL dan transportasi online ke lokasi pelatihan, membeli pulsa, pembayaran bahan bakar kendaraan umum di SPBU Pertamina, berbelanja baju dan sepatu di berbagai marketplace, bertransaksi di beragam merchant kuliner dan jaringan ritel, hingga penarikan uang pribadi di berbagai macam ATM Mandiri, BNI, dan BRI. untuk keperluan membeli pakaian layak kerja, mencetak maupun fotokopi dokumen persyaratan masuk kerja.
Kartu Prakerja yang dibuat oleh Pemerintah bagi siapapun yang berusia di atas 18 tahun ini diutamakan bagi para pencari kerja ataupun pekerja, agar mereka dapat menggunakan manfaat Kartu Prakerja dalam mengakses atau membeli pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, pengetahuan teknis, dan kecakapan hidup pencari kerja maupun pekerja. Program ini juga mengatasi permasalahan skill gap, skill shortage, skill mismatch, dan job mismatch. Nantinya, Program Kartu Prakerja akan bekerja sama dengan berbagai platform digital, dimana para peserta dapat memilih kursus di aplikasi digital yang sudah ada, seperti Tokopedia, Bukalapak, Sekolahmu, Pijar Mahir, Skill Academy by Ruangguru, Pintaria, MauBelajarApa, dan masih banyak lainnya.
Jenis kursus yang disediakan pun cukup bervariasi, tergantung dari permintaan pasar, seperti barista, mahir menggunakan Microsoft Office, Photoshop, public speaking, project management, keterampilan Bahasa Inggris, dan lain – lain. Untuk dapat menggunakan Kartu Prakerja ini, calon peserta dapat mendaftarkan diri melalui website Kartu Prakerja. Nominal kursus yang dibantu pemerintah untuk pelatihan Prakerja ini mencapai Rp 7,000,000 per peserta sekali seumur hidup
Haryati Lawidjaja, Pejabat Operasional Harian Direktur Utama LinkAja mengatakan, “Kami berkomitmen penuh untuk mendukung upaya Pemerintah dalam memberikan bantuan biaya pelatihan untuk meningkatkan kesempatan dan kepercayaan diri peserta agar siap di dunia pekerjaan. Kontribusi kami sebagai mitra pembayaran diharapkan dapat semakin mendukung pelaksanaan pengembangan kompetensi kerja. Melalui lebih dari satu juta titik transaksi kami yang tersebar di seluruh Indonesia, kami juga akan turut membantu proses sosialisasi Kartu PraKerja secara berkesinambungan, sekaligus mendorong peningkatan kebiasaan bertransaksi secara nontunai demi pemerataan akses layanan keuangan digital untuk semua kalangan masyarakat.”
Selain ekosistem di atas, LinkAja juga telah diterima di lebih dari 400 ribu merchant di seluruh Indonesia, 380 e-commerce, 350 pasar tradisional, jaringan ritel seperti Indomaret dan Alfamart, berbagai macam institusi pendidikan, transportasi umum, serta berbagai transportasi lain seperti Gojek dan Bluebird, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu. LinkAja juga menyediakan satu juta titik untuk pengisian saldo meliputi ATM dan transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.
Sumber LinkAja, edit koranbumn