Komisi VI DPR RI melaksanakan kunjungan kerja reses dalam rangka pengawasan kinerja korporasi BUMN di Provinsi Jawa Barat, dengan tema “Peninjauan Pengembangan BUMN Industri Pertahanan”. Kegiatan ini berlangsung di PT Pindad, yang merupakan anak perusahaan dari DEFEND ID, holding industri pertahanan nasional di bawah naungan PT Len Industri (Persero) sebagai induk.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi VI DPR RI meninjau langsung produk-produk unggulan PT Pindad seperti kendaraan tempur, senjata, dan amunisi, sekaligus mendapat paparan mengenai arah pengembangan industri pertahanan dalam ekosistem holding DEFEND ID.
Menariknya, selain produk alutsista, Komisi VI juga memberikan atensi khusus terhadap motor listrik Sprint produksi PT Len Industri (Persero), yang turut ditampilkan dalam kunjungan. Sprint merupakan bagian dari kontribusi BUMN industri pertahanan dalam mendukung transisi energi bersih dan kemandirian kendaraan listrik nasional.
“Kami melihat motor listrik Sprint produksi PT Len Industri adalah bentuk nyata bahwa BUMN industri pertahanan tidak hanya fokus pada alutsista, tapi juga adaptif terhadap kebutuhan strategis nasional, termasuk percepatan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri,” ujar Gde Sumarjaya Linggih, anggota DPR RI Komisi VI, saat meninjau produk.
Komisi VI menekankan pentingnya hilirisasi teknologi dan integrasi antara pengembangan produk pertahanan dan produk dual-use seperti kendaraan listrik, guna menciptakan efisiensi, daya saing, dan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan.
Direktur Teknologi & Manajemen Risiko PT Len Industri (Persero), Amalia Maya Fitri, selaku induk DEFEND ID, menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi VI terhadap arah pengembangan industri pertahanan dan inovasi teknologi lainnya.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya membangun kemandirian alutsista nasional, tetapi juga menjawab tantangan masa depan khususnya kendaraan listrik, seperti Sprint.” ungkapnya.
DEFEND ID sendiri dibentuk sebagai holding BUMN industri pertahanan yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk, serta empat anak perusahaan: PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. Holding ini menjadi motor penggerak utama dalam upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan dan memperluas kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan kunjungan ini, diharapkan kolaborasi antara BUMN, regulator, dan DPR RI dapat semakin kuat dalam mendorong kemandirian teknologi dan mempercepat pencapaian target strategis nasional, baik di sektor pertahanan maupun sektor transisi energi.