Lima Anggota Komisi VI DPR RI meninjau proses produksi pengolahan karet di PTPN VII Unit Way Berulu, Pesawaran, Jumat (23/3/2018). Rombongan dipimpin Irmadi Lubis dari Fraksi PDIP diterima Plt. Dirut PTPN VII Muhammad Hanugroho didampingi Wakil Direktur Utama PTPN III (Persero)/Holding Perkebunan, dan Direktur Operasional PTPN VII Husairi. Turut dalam rombongan, Deputi Konstruksi, Sarana, Prasarana, dan Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang.
Anggota Komisi VI lainnya adalah Sjachrani Mataja (F- Gerindra), Wahyu Sanjaya (F-PD), Zulfan Lindan (F-Nasdem), dan Nasril Bahar (F-PAN). Mereka didampingi staf ahli dari masing-masing fraksi di DPR RI.
Rombongan langsung disambut Manajer Unit Way Berulu PTPN VII, Irma Kurniawati. Kepada rombongan, Irma yang merupakan Manajer perempuan satu-satunya di PTPN VII menjelaskan proses produksi karet yang dihasilkan pabriknya.
“Kami mengolah dari on farm atau budi daya tanaman sampai menjadi bahan baku untuk berbagai barang berbasis karet dan kami salah satu produsen karet premium jenis SIR 3L, selain itu ada juga jenis di bawahnya. Semua terserap pasar Internasional untuk bahan baku ban branded kelas dunia dan berbagai jenis industri yang membutuhkan karet mutu tinggi,” kata Irma.
Dari a sampai z, Irma mengajak rombongan ke sejumlah unit pengolahan. Diskusi dan tanya jawab sambil peninjauan berlangsung serius. Dari input bahan baku berupa lateks cair hingga pengemasan terakhir yang rigid disampaikan kepada tim.
Usai peninjauan, Sjachrani Mataja, salah satu Anggota Komisi VI mengapresiasi kinerja BUMN yang bermarkas di Bandar Lampung ini. Ia mengatakan, seluruh proses yang dilakukan PTPN VII adalah modal berharga untuk kualitas produk akhirnya.
“Ini menarik karena PTPN VII dalam industri karet ini adalah penyedia bahan baku. Produk apapun jika bahan bakunya baik, insyaallah hasilnya baik. Tetapi, kalau bahan bakunya buruk, akan sulit mengubah menjadi baik pada end usernya. Makanya, kami Komisi VI DPR RI akan terus memantau dan mendukung setiap upaya perbaikan di PTPN VII,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Menyambut kunjungan ini, Plt. Dirut PTPN VII Muhammad Hanugroho menyampaikan terima kasih sangat. Ia mengakui, kondisi perusahaan yang sedang berada pada level lower dalam kinerja keuangan merasa mendapat perhatian dan dukungan moral atas kunjungan ini. Lebih dari itu, ia mengapresiasi komitmen Komisi VI DPR RI yang akan memback up program-program restrukturisasi maupun terobosan bisnis yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja.
“Saya sangat bangga dengan kunjungan ini. Di saat posisi kami sedang kurang baik, mereka perhatian dan memberikan support. Ini adalah modal moral untuk bisa mengantar seluruh insan PTPN VII untuk segera bangkit,” kata dia.
Wakil Dirut PTPN Grup (Holding Perkebunan Nusantara) Dolly P. Pulungan yang juga hadir dalam kunjungan itu menyatakan optimistis PTPN VII segera bangkit. Dolly yang baru sebulan menduduki jabatan Wakil Dirut Holding, sebelumnya adalah Dirut PTPN VII. Ia dilantik menjadi Wadirut Holding setelah sekitar tiga bulan memimpin PTPN VII.
Ditanya posisi PTPN VII pasca ditinggal ke Holding, Dolly mengaku segera bangkit. Beberapa kebijakan fundamental yang mengarah kepada perbaikan kinerja keungan dan secara keseluruhan sudah mencerminkan grafik menaik.
“Saya masih pantau walaupun dari jauh. Yang jelas, PTPN VII telah meletakkan fondasi yang kuat untuk bangkit. Saya sudah tetapkan target-target yang riil dan sudah dilaksanakan. Tinggal sekarang kita terus berpacu mengakselerasi,” kata dia.
Tentang prospek ke depan, Dolly mengatakan kinerja terbaik sedang berjalan. Ia menyebut restrukturisasi keuangan, terutama mengenai utang investasi, sudah hampir selesai.
Kedua, spin off dua pabrik gula ditarget April sudah bisa clear. Dan, optimalisasi pemanfaatan aset sudah berjalan. Ya, kita segera bangkit,” kata dia. Usai mengunjungi pabrik karet, rombongan Komisi VI DPR RI menuju PT Pelindo II cabang Panjang. (HUMAS/SKRN7)