Emiten BUMN baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menjual dua aset lahan senilai Rp1,13 triliun ke anak usaha, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), demi pemangkasan utang Tranche B senilai US$524 juta atau setara Rp8,2 triliun (kurs JISDOR Rp15.731 per dolar AS).
Direktur Utama KRAS Purwono Widodo mengatakan dana yang diperoleh dari penjualan aset lahan tersebut akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang Trance B kepada kreditur.
Secara rinci, KRAS menjual 93 bidang tanah dengan luas 1,08 juta (1.080.157) meter persegi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten kepada KSI. Adapun nilai transaksi tersebut mencapai Rp219,52 miliar.
Kemudian, KRAS juga melepas 5 lahan dengan luas 584,94 (584.946) juta meter persegi di Kota Cilegon. Nilai transaksi penjualan lahan mencapai Rp917,64 miliar.
“Dana dari KSI atas penjualan lahan digunakan untuk memenuhi sebagian pembayaran trance B kepada lenders,” ujar Purwono kepada Bisnis, Jumat (10/2/2023).
Lebih lanjut, dia menyebut KSI akan mengembangkan lahan-lahan tersebut menjadi kawasan pergudangan. Selain itu, dapat dimanfaatkan untuk disewakan, menambah landbank, dan beberapa pendayagunaan lainnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi, KRAS melakukan transaksi tersebut untuk melakukan transformasi bisnis dan pemenuhan kewajiban pembayaran sebagian utang Perseroan berdasarkan Perjanjian Kredit Restrukturisasi tanggal 30 September 2019 (PK Restrukturisasi) Tranche B senilai US$ 524 juta.
Adapun utang tersebut sejatinya jatuh tempo pada September 2022. Namun, telah diperpanjang menjadi Desember 2023.
Melalui transaksi tersebut, KRAS juga akan lebih fokus pada bisnis utama, yakni bidang industri besi dan baja. Sementara KSI dapat mengoptimalkan lahan-lahan tersebut menjadi cash generation atau generasi kas dengan memanfaatkannya untuk mendukung usaha dibidang kawasan industri, dan perumahan.
Sementara itu, Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) mematangkan rencana penawan umum saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bahkan, KSI berencana menggelontorkan Rp2,1 triliun dari target penghimpunan dana IPO sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun, dengan estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS.
Purwono Widodo mengatakan KSI diharapkan dapat meraup dana dari IPO hingga US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Sebanyak Rp2,1 triliun atau 70 persen dari dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha KSI.
“Sebanyak Rp2,1 triliun atau 70 persen direncanakan untuk pengembangan KSI,” ujar Purwono. Rabu (8/2/2023).
Sumber Bisnis, edit koranbumn