Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta seluruh BUMN melakukan revisi kinerja terkait dampak dari penyebaran korona. Salah satu yang sedang mengkaji adalah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Silmy Karim Direktur Utama KRAS mengatakan, fokus perseroan saat ini lebih kepada bagaimana bisa survive dalam menghadapi dinamika pasar akibat penyebaran korona. “Kami lakukan financial stress test dengan beberapa skenario,” ungkap dia
Dia juga menyatakan, bahwa revisi produksi baja yang semula ditargetkan 5-6 juta ton per tahun akan dilakukan setelah melewati kuartal II-2020. “Sekarang financial stress test dulu. Gak ada yang tahu kapan korona ini berakhir dan kondisi pasca korona seperti apa,” ujarnya.
Dia menyatakan, saat ini pihaknya fokus agar operasional tidak terganggu dan menyesuaikan dengan kondisi pasar.
Adapun target awal pendapatan KRAS adalah US$ 1,2 miliar dan target net profit US$ 20 juta. KS induk saja, tidak termasuk anak usaha dan afiliasi. Saat ditanya apakah revisinya sampai 5%-10%. “Belum sampai kesitu,” imbuhnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn