Kuartal pertama tahun ini nampaknya menjadi periode yang cukup berat bagi PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR). Sepanjang Januari – Maret 2020 lalu, emiten berkode saham SMBR ini membukukan pendapatan sebesar Rp 1,99 triliun atau naik tipis 0,18% dibanding periode sama tahun lalu.
Pendapatan yang cenderung stagnan tersebut sebenarnya dibarengi oleh penurunan pada sisi beban pokok penjualan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2020 yang dipublikasikan pada Jumat (29/5), beban pokok penjualan SMBR tercatat mengalami penurunan 12,76% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,12 triliun di kuartal I 2020.
Sebelumnya, beban pokok pendapatan SMBR mencapai Rp 1,28 triliun pada kuartal I tahun lalu. Alhasil, SMBR masih mampu membukukan pertumbuhan laba kotor 23,80% yoy dari Rp 706,64 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 874,88 miliar pada kuartal I 2020.
Tapi, pertumbuhan laba kotor juga diiringi oleh kenaikan pada sejumlah pos beban. Beban penjualan misalnya, meningkat 88,73% yoy menjadi Rp 341,70 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban penjualan SMBR hanya mencapai Rp 181,05 miliar pada kuartal I 2019 lalu.
Kenaikan juga dijumpai pada pos beban umum dan administrasi serta beban keuangan. Sepanjang Januari-Maret 2020 lalu, beban umum dan administrasi SMBR tercatat naik 11,76% yoy dari semula Rp 277,29 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 309,92 miliar pada kuartal I 2020. Sementara itu, beban keuangan naik 32,83% yoy dari semula Rp 118,64 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 157,60 miliar di kuartal I 2020.
Laba bersih SMBR merosot 60,46%yoy menjadi Rp 30,07 miliar di kuartal I 2020. Laba bersih SMBR mencapai sebesar Rp 76,07 miliar pada kuartal I tahun sebelumnya.
Per 31 Maret 2020 lalu, aset SMBR tercatat sebesar Rp 5,57 triliun. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 3,48 triliun dan liabilitas sebesar Rp 2,08 triliun.
Sementara itu, kas dan setara kas per 31 Maret 2020 tercatat sebesar Rp 202,34 miliar. Angka ini turun 57,47% dibanding kas dan setara kas awal tahun tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 475,83 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn