PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal mendominasi serapan kargo Liquefied Natural Gas (LNG) dari Proyek Tangguh Train-3 yang diproyeksikan onstream pada kuartal IV 2021 nanti.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan, penjualan gas proyek Tangguh Train 3 oleh BP Berau Ltd mencapai 595 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Sementara itu, dengan beroperasinya proyek kilang LNG Tangguh Train 3 maka produksi LNG juga diperkirakan bakal mengalami peningkatan sebanyak 40 kargo pada 2022 menjadi sebesar 161 kargo LNG.
“Mulai produksi pada tahun pertama sekitar 40 kargo dan naik 60 kargo pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Dwi, Rabu (30/9).
Dwi melanjutkan, dari jumlah produksi tersebut pada 2022 nanti PLN bakal menyerap 60 kargo dari hasil produksi LNG Tangguh. Besaran tersebut mencapai hampir 40% dari total produksi LNG Tangguh.
Secara khusus, untuk produksi LNG Tangguh Train 3, PLN dan Kansai Electric menjadi pembeli dengan alokasi masing-masing sebesar 75% dan 25%.
Dwi mengakui, kontrak LNG ekspor pun telah mulai dikurangi dari waktu ke waktu. Penurunan kontrak LNG ekspor baru akan mulai terlihat pada 2023 hingga 2030 mendatang.
“Kontrak LNG ekspor mulai diturunkan, diharapkan serapan domestik mulai meningkat,” terang Dwi.
Sumber KOntan, edit koranbumn