PT Jasa Marga Tbk. akan mengurangi dampak lingkungan dan sosial pembangunan proyek jalan tol dengan mengurangi kegiatan cut and fill.
Cut and fill adalah suatu proses pengerjaan tanah dengan sejumlah material tanah diambil dari suatu tempat kemudian diuruk atau ditimbun di tempat lain. Tujuan proses cut and fill adalah menjadikan permukaan tanah menjadi lebih rata sehingga memudahkan pekerjaan pembangunan yang akan dilakukan di tanah tersebut.
Dirut PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) Subakti Syukur mengatakan bahwa melalui upaya tersebut diharapkan kerusakan lingkungan akibat pembangunan infrastruktur bisa diminimalkan.
Menurutnya, pengurangan kegiatan cut and fill akan dibarengi dengan pembangunan terowongan. Untuk itu, Jasa Marga akan menerapkannya pada proyek jalan tol baru seperti jalan tol Yogyakarta—Bawen dan juga Yogyakarta—Solo.
Subakti mengatakan hal itu ketika menjadi pembicara utama pada acara webinar series “Penerapan Aspek Sosial dan Lingkungan dalam Pembangunan Jalan Tol : Studi Kasus”, yang diselenggarakan harian Bisnis Indonesia bekerja sama dengan PT Indonesia Infrastructure Finance melalui saluran YouTube.
Selain Subakti, pembicara utama lainnya adalah Reynaldi Hermansjah, Presdir PT Indonesia Infrastructrure Finance. Hadir pula Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit serta sejumlah dirut perusahaan jalan tol.
Menurut Subakti, pada proses perencanaan proyek, analisis mengenai dampak lingkungan tentu menjadi perhatian dan acuan perusahaan guna memastikan pekerjaan tersebut memenuhi kelayakan pada aspek lingkungan dan sosial, serta mengantisipasi dampak yang ditimbulkan.
“Sebagian besar BUJT [badan usaha jalan tol] juga sudah menerapkan standar internasional seperti ISO:14001 sebagai panduan dan acuan perusahaan sebagai upaya dalam mengelola, mengembangkan, dan menerapkan kebijakan yang berkomitmen bertanggung jawab selalu untuk menjaga keseimbangan lingkungan.”
Sumber Bisnis, edit koranbumn