Direktur utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya memiliki 5 strategi dalam menghadapi wabah virus corona. Salah satunya, menjamin ketersediaan migas dan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mengoptimalkan bisnis hulu dan pengolahan.
Untuk bisnis hulu meliputi, menahan laju penurunan alami produksi crude dengan menerapkan teknologi terkini, menetapkan melakukan eksplorasi namun secara selektif, melaksanakan improved oil recovery (IOR), dan akuisisi asset atau cadangan migas maupun perusahaan migas (corporate acquisition).
Sedangkan untuk inisiatif bisnis pengolahan, meliputi menurunkan kapasitas operasi kilang sampai dengan turn down ratio, mengoptimalkan mengolah crude-crude murah yang ada di pasar dunia saat ini dengan tetap menjaga yield yang optimal, lalu melakukan efisiensi energi dengan mengkonversi fuel dengan external gas dan penggunaan listrik PLN, dan memanfaatkan slowdown produksi dengan melakukan pemeliharaan dan perbaikan kilang.
Strategi Kedua, menjaga tingkat produksi dan menjaga supply BBM. Dengan menjamin ketersediaan melalui term contract dari domestic source (minyak mentah dan LPG) dan credible term supplier (NOC,IOC, Big Producer). Serta memanfaatkan crude impor dengan harga landed lebih murah untuk menurunkan Harga pokok penjualan atau cost of goods sold (COGS) Pertamina.
Kemudian strategi ketiga, melanjutkan proyek-proyek strategis dan menunda proyek non kritikal. Dengan terus melanjutkan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR) untuk ketahanan dan kemandirian energi.
“Melanjutkan pengembangan bisnis dan pembangunan Petrochemical untuk menurunkan Import, dan juga meningkatkan pengembangan industri dalam negeri melalui peningkatan penggunaan TKDN peralatan-peralatan kilang dan petrokimia. Serta menyiapkan lapangan pekerjaan kepada masyarakat melalui pekerjaan proyek, di antaranya pekerjaan Eraly Work yang sedang berjalan di Balikpapan, Tuban, dan Cilacap,” kata Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR, Kamis (16/4).
Strategi yang keempat, yakni menjamin pelayanan konsumen dan masyarakat. Yakni memberikan jaminan kesehatan bagi petugas SPBU/SPPBE/Awak MT/Petugas Lapangan, pengaturan terhadap volume penjualan, memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa lokasi layanan Pertamina steril dari virus corona dengan penyemprotan desinfektan pada semua titik layanan.
“Berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk memastikan semua titik layanan tetap beroperasi, memaksimalkan kapasitas stirage di SPBU, dan tambahan diskon produk JBU. Juga kolaborasi dengan Ojol untuk layanan PDS 135 sekaligus memberikan bantuan transportasi bagi rider ojol dan petugas pendamping keluarga harapan kemensos Rp 50 ribu per orang,” imbuhnya.
Sumber Merdeka, edit koranbumn