Literasi hari ini akan membahas alat pemetaan yang umumnya digunakan oleh surveyor. Jika sebelumnya ADHI membahas tentang automatic level, kali ini ADHI akan membahas juga tentang total station. Lalu, apakah perbedaan dari kedua alat pemetaan ini? Simak infonya ya, Sobat!
Total station merupakan teknologi yang menggabungkan secara elektronik antara teknologi theodolite dengan teknologi electronic distance meter (EDM). Umumnya, total station digunakan dalam pemetaan lahan seperti pemetaan topografi suatu konstruksi jalan dan bangunan. Sedangkan automatic level merupakan alat ukur untuk mengetahui beda tinggi pada suatu area tanah antara titik satu dengan titik lainnya. Automatic level termasuk jenis alat ukur otomatis yang kedudukan sumbu teropongnya akan horizontal secara otomatis.
Dari cara kerjanya, total station merupakan alat elektonik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan bagian pengukur jarak. Melalui total station ketiga data primer (sudut horizontal, vertikal dan jarak) dapat didapatkan skor kordinat X,Y, Z serta beda tinggi. Kemudian data direkam dan ditransfer ke komputer untuk diolah menjadi data spasial. Hadirnya total station memudahkan penerima data sudut dan jarak dalam satu pengukuran. Sedangkan automatic level dalam mencari beda tinggi diperlukan perumusan dengan pengurangan antara bacaan depan dan bacaan belakang. Biasanya alat automatic level didirikan pada suatu titik lalu diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri secara vertikal.
Nah Sobat, penggunaan automatic level dan total station ini sama pentingnya dalam pengerjaan suatu proyek. Penggunaan alat ini akan membantu kontraktor membuat bangunan lebih mudah dan bangunan akan tetap berdiri dengan tegak.
Sumber InADHI/koranbumn