Hingga akhir Juni 2022, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kenaikan perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Total kontrak baru per Semester I/2022 sebesar Rp665 miliar. Dengan demikian, nilai kontrak dikelola sebesar Rp 3,9 triliun.
Director of Operations Waskita Beton Precast Sugiharto menjelaskan WSBP mengerjakan beberapa proyek besar yang diperoleh WSBP hingga Semester I/2022 didominasi dari kontrak internal Waskita Grup sebesar 86 persen.
“Kami terus berupaya sehingga dapat mencapai target Nilai Kontrak Baru hingga akhir tahun 2022,” ungkapnya, Selasa (16/8/2022).
Proyek internal antara lain Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2, Proyek Revertment & Retaining Wall di Dermaga Benoa, dan proyek lainnya.
Dengan perolehan nilai kontrak tersebut, tercatat total segmentasi NKB (internal dan eksternal) sebesar 86 persen berasal dari BUMN/BUMD dan 14 persen dari pihak swasta.
Sementara itu, dari sisi produk, segmentasi NKB ialah 54 persen berasal dari produk precast, 4 persen dari readymix, 40 persen jasa konstruksi, dan sisanya berasal dari sewa alat dan quarry.
“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni di mana WSBP memiliki 9 plant, 31 batching plant, dan 1 quarry yang tersebar di wilayah Indonesia,” tambah Sugiharto.
Adanya dukungan sumber daya manusia yang berkompeten dan teknologi informasi menjadi faktor WSBP untuk mencapai target nilai kontrak baru di tahun ini.
WSBP juga memiliki strategi mencapai target NKB melalui perolehan proyek internal Waskita Grup dan meningkatkan pasar eksternal baik dari Pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta.
“Pada semester II/2022 ini kami akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya,” ujarnya.
Ke depannya WSBP memiliki target untuk terus meningkatkan perolehan dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2 kali lipat,” ungkapnya.
Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan dan ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri.
Sumber Bisnis, edit koranbumn