Guna mendorong para pelaku UMKM lakukan eksprot, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengelar program pelatihan ekspor Coaching Program for New Exporter (CPNE) serentak di Medan, Surakarta dan Denpasar. Rangkaian pelatihan kedua ini dilakukan secara virtual dan diikuti oleh hampir 100 orang pelaku usaha dari berbagai sektor.
“Pelatihan tahap kedua ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang akan diberikan selama satu tahun mendatang dan diharapkan dapat mencetak eksportir-eksportir yang handal dan terampil sehingga mampu bersaing di pasar global,” ujar Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto dalam keterangan tertulis pada Kamis (8/7).
Pada pelatihan kali ini, LPEI bekerja sama dengan Export Center Surabaya dan Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang dalam memberikan bimbingan pelatihan ekspor termasuk strategi negosiasi ekspor dan strategi pemasaran ekspor. Tenaga ahli dari Export Center Surabaya sekaligus eksportir yang telah berpengalaman selama 15 tahun.
Adapun narasumber modul strategi negosiasi ekspor diisi oleh M. Fernanda Reza. Sedangkan untuk modul pelatihan mengenai strategi pemasaran ekspor diberikan oleh Bastia Turidobroto tenaga ahli dari FTA Center Semarang.
“Antusiasme para peserta CPNE tahun ini sungguh luar biasa. Meskipun diadakan secara daring, mereka tetap semangat melahap semua materi yang diberikan. Mereka pun hadir dengan profil produk yang beraneka ragam dan yang membuat saya terkesan adalah produk-produk tersebut merupakan produk-produk unggulan daerah,” papar M. Fernanda Reza.
Kegiatan CPNE telah diselenggarakan LPEI sejak tahun 2015 untuk memberikan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada pelaku UMKM selama satu tahun di wilayah tertentu untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha hingga mencetak eksportir baru berkualitas.
Dalam rangka menyiapkan pelaku UMKM berorientasi ekspor yang berdaya saing, kegiatan CPNE tahap pertama di tahun 2021 telah diselenggarakan di Medan, Surakarta dan Denpasar sejak Maret hingga Juni 2021.
Sumber Kontan, edit koranbumn