Modal ventura terafiliasi Grup Mandiri (BMRI), PT Mandiri Capital Indonesia, masih fokus mengumpulkan perusahaan rintisan di sektor finansial (startup fintech) yang sesuai dengan ekosistem induk usaha dan memiliki potensi kerja sama strategis dengan BMRI di masa depan.
Direktur Utama Mandiri Capital Eddi Danusaputro menjelaskan pada tahun ini perusahaan akan menambah portofolio ke beberapa platform fintech. Tak hanya itu, Mandiri Capital akan melanjutkan realisasi periode 2021, yaitu 3 investasi baru dan follow on funding ke 4 startup dalam portofolio.
Bedanya, Mandiri Capital akan mulai membidik jenis startup fintech dan fintech enabler yang tidak terpatok di dalam klaster tertentu. Target ini berbeda dari jenis fintech yang sudah ada dalam portofolio eksisting Mandiri Capital, atau memiliki keunikan tersendiri dari sisi solusi yang ingin diberikan.
“Karena sekarang batas antara fintech dan bukan fintech semakin blur. Mirip seperti e-commerce saat ini yang bukan lagi hanya platform jual-beli online, tapi juga punya transaksi investasi sampai paylater sendiri. Semua berlomba menjadi super app. Jadi kami juga akan memperluas jangkauan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (25/1/2022).
Eddi menjelaskan untuk investasi ke startup baru, Mandiri Capital masih akan melirik startup terkait finansial alias financial related yang tak terlalu muda, minimal telah memasuki putaran pendanaan setara Seri A.
Contoh platform solusi bisnis yang masih berkaitan dengan layanan finansial, antara lain enabler UMKM, wealth management atau wealth-tech, serta akses pinjaman dan keuangan buat karyawan atau earned wage access (EWA). Adapun, Mandiri Capital juga terbuka dengan startup di sektor logistik dan edutech.
Sebagai gambaran, investasi Mandiri Capital pada 2021 terealisasi ke fintech lending seperti Crowde, Investree, dan Amartha, platform open API finansial Ayoconnect, tanda tangan digital PrivyID, platform dagang-el Bukalapak, serta salah satu platform di bidang asuransi (insurtech) pada Desember 2021.
“Terpenting, tiga atau empat startup baru yang akan kami bidik di 2022 tetap harus punya nilai lebih buat Grup Mandiri. Kalau khusus fintech, jenis yang belum ada di portofolio Mandiri Capital masih banyak, seperti wealth management, trading, EWA, insurtech pun baru ketemu di akhir tahun lalu dan belum bisa di-disclose,” tambahnya.
Adapun, menurut Eddi, indikator fintech unik yang bakal menjadi incaran para investor dan modal ventura, antara lain memiliki solusi yang jelas tapi baru, berpotensi memberikan kontribusi besar buat masyarakat, serta bisa melengkapi suatu ekosistem layanan finansial yang mampu bersanding dengan produk-produk lain yang sudah ada sebelumnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn