Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai saatnya maskapai mulai mengedepankan bisnis layanan kargo dalam rangka menjalani masa normal baru. Selama ini, perusahaan terlalu fokus pada penumpang.
“Kita selalu sibuk di bagian atas (penumpang), padahal di pesawat ini kurang lebih 50 persen bagian atas dan 50 persen bagian bawah (kargo). Kita sangat sibuk mengurus yang di bagian atas yang tentunya memang penting, namun kita melupakan bagian bawah,” ujar Irfan Setiaputra dalam diskusi daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Rabu (1/7).
Menurut Irfan, Garuda Indonesia ketika berbicara mengenai pesawat (cenderung) selalu berfokus pada penumpang. Padahal jika dibedah struktur pesawat memiliki dua bagian yaitu atas atau penumpang dan bawah adalah bagian kargo.
“Moda transportasi pengiriman barang yang paling murah dan cepat adalah pesawat. Oleh sebab itu sekarang kami sangat fokus untuk diskusi soal kargo, dan tampaknya semua maskapai memikirkan hal yang sama,” katanya.
Dia mengatakan bahwa layanan logistik barang akan tetap beroperasi dalam kondisi apapun dan kapanpun, baik dalam kondisi krisis kesehatan, krisis politik atau apapun. Terlebih lagi jika kargo tersebut berupa logistik alat-alat kesehatan, bahan kebutuhan pokok, atau barang-barang penting lain.
Dirut Garuda Indonesia tersebut juga menambahkan bahwa saat ini harus mencoba untuk mencari cara-cara kreatif guna meningkatkan pendapatan. Karena perusahaan tidak bisa terus berkeluh kesah dalam menghadapi kondisi normal baru seperti sekarang.
Maka dari itu Garuda memperkenalkan produk baru yang disebut Kirimaja. Layanan ini merupakan bisnis pengiriman yang berbeda mengingat Garuda tidak mau berfungsi sebagai agen dan sebagainya. Garuda Indonesia mau mengajak semua orang berpartisipasi dalam ekosistem logistik,sehingga pihaknya mengajak masyarakat sebagai bagian dari komunitas logistik tersebut.
Sebelumnya Garuda Indonesia Group melalui lini usaha transportasi dan logistik, PT Aerojasa Cargo secara resmi meluncurkan “Kirimaja” yang merupakan layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital dengan jangkauan pengiriman barang ke sejumlah destinasi penerbangan yang dilayani oleh seluruh armada Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.
Lini usaha itu juga melayani pengiriman untuk wilayah Jabodetabek dan wilayah antarkota lain yang didukung oleh layanan dari Aerojasa Cargo.