Sejumlah ruas tol baru dijadwalkan beroperasi dalam waktu dekat. Ruas-ruas ini tidak langsung menetapkan tarif ketika dinyatakan beroperasi, tetapi masih gratis alias tanpa tarif.
Dalam waktu dekat, ada ruas Tol Cimanggis – Cibitung Seksi I segera beroperasi setelah diterbitkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR dan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1540/KPTS/M/2020 tanggal 26 Oktober 2020 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I (Junction Cimanggis – On/Off Ramp Jatikarya).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan, pengoperasian Seksi I Jalan Tol Cimanggis-Cibitung akan dioperasikan tanpa tarif mulai Selasa, 10 November 2020.
“Dibukanya ruas ini tanpa tarif merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat hingga akhir November 2020,” kata Danang, Jumat (6/11).
Ia menambahkan bahwa operasi tanpa tarif ini tidak akan berlangsung lama. Ia memperkirakan pada akhir November tol tersebut sudah menerapkan tarif.
“Yang paling dekat Cimanggis-Cibitung. Akhir November (perkiraan berlaku tarif), akan disosialisasikan oleh BUJT (Badan Usaha Jalan Tol),” ucap Danang.
Selain itu, Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIA (Ruas Simpang Yasmin – Kayu Manis) sepanjang 3 Km juga telah rampung dan kini telah siap untuk dioperasikan. Dengan total panjang 11.4 km, ruas tol BORR merupakan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Bogor dan sekitarnya.
Ruas Tol BORR Seksi IIIA (Ruas Simpang Yasmin – Kayu Manis) telah melalui tahap Uji Statis dan Uji Dinamis menggunakan kendaraan berat jenis truk yang berhenti di tengah-tengah Jalan Tol lebih dari satu kali untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan mengetahui kualitas kekuatan jembatan Tol tersebut.
Sedangkan pelaksanaan uji dinamis bertujuan untuk mengetahui faktor redaman jembatan dan Dynamic Amplification Factor (DAF), yakni perbandingan antara amplitudo akibat beban dinamis dengan amplitudo akibat beban statis yang akan menunjukkan karakteristik dari jembatan tersebut.
Jalan Tol BORR yang dikelola oleh PT. Marga Sarana Jabar terbagi menjadi 3 seksi, yaitu Seksi I Sentul Selatan – Kedung Halang yang telah dioperasikan pada tahun 2009, Seksi IIA Kedung Halang – Kedung Badak yang diresmikan pada tahun 2014 dan Seksi II B Kedung Badak – Simpang Yasmin yang telah diresmikan tahun 2018 lalu dengan panjang Seksi I dan II yaitu 8,45 Km. Kemudian dilanjutkan Seksi III Simpang Yasmin – Kayu Manis) dengan panjang 3 Km.
Jalan Tol BORR dapat mendukung kawasan wisata di sekitar Kota Bogor yaitu diantaranya kawasan puncak Ciawi dan Kebun Raya Bogor. Jalan Tol ini juga menyajikan panorama Gunung Salak yang indah bagi para pengguna jalan tol saat akan memasuki Kota Hujan.
Danang belum mengungkapkan kapan tol ini dioperasikan. Begitu juga mengenai penerapan tarifnya.
“Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi 3A baru akan dilakukan laik fungsi,” imbuh Danang.
Mengenai penetapan tarif sendiri terdapat sejumlah faktor yang dipertimbangkan. Selain tol baru, sejumlah tarif tol eksisting sebelumnya juga tertunda penyesuaian tarifnya.
“Kita kan ada verifikasi SPM, kesiapan BUJT dan masyarakat serta proses konsultasi publik dan pimpinan daerah. Jadi prosesnya cukup kompleks dan komprehensif,” beber Danang.
Lebih lanjut, sebagian dari dua ruas jalan tol yang termasuk ke dalam jaringan Jalan Tol JORR II akan beroperasi fungsional jelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Kedua jalan tol tersebut adalah Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran.
Kedua jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga yakni PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) untuk Jalan Tol Serpong-Cinere dan PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) untuk Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran.
Direktur Utama PT CSJ Ayu Widya Kiswari menjelaskan progres pembebasan lahan Jalan Tol Serpong-Cinere secara keseluruhan hingga Selasa (13/10) telah mencapai 96%, sedangkan konstruksinya 87,31%. Jalan Tol Serpong-Cinere memiliki total panjang 10,14 Km. Jalan tol ini terdiri dari dua Seksi, yakni Seksi 1 Serpong-Pamulang (6,59 Km) dan Seksi 2 Pamulang-Cinere (3,55 Km).
“Kami menargetkan untuk Seksi 1 Serpong-Pamulang beroperasi fungsional pada Desember 2020. Untuk Seksi 2 Pamulang-Cinere targetnya fungsional pada Januari 2021 dengan catatan seluruh lahan prioritas bisa dimaksimalkan untuk segera bebas. Ketika telah beroperasi penuh, Jalan Tol Serpong-Cinere akan melintasi wilayah Serpong (Jombang), Serua, Ciputat, Pamulang, dan Pondok Cabe/Cinere,” ujar Ayu.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT JKC Agung Widodo mengatakan progres pembebasan lahan dan konstruksi Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran telah mencapai di atas 90%. Selaras dengan Jalan Tol Serpong-Cinere, ia juga berharap, sebagian jalan tol tersebut bisa dilalui secara fungsional pada periode libur Nataru tahun ini.
“Sampai saat ini, secara keseluruhan pembebasan lahan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran telah mencapai 92%, sedangkan konstruksinya telah mencapai sekitar 91%. Kami harap sisa pembebasan lahan dan pembangunan konstruksi yang kurang dari 10% ini bisa selesai di akhir tahun ini,” ungkapnya.
Dengan begitu, maka operasi fungsional juga dipastikan belum menerapkan tarif alias gratis. Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran sendiri memiliki panjang total 14,19 Km yang terbagi menjadi empat seksi, yaitu Seksi 1 Simpang Susun Kunciran-Underpass Tirtayasa (2,04 Km), Seksi 2 Underpass Tirtayasa-Underpass Benteng Betawi (3,52 Km), Seksi 3 Underpass Benteng Betawi-Underpass Husein Sastranegara (6,57 Km), dan Seksi 4 Underpass Husein Sastranegara-Simpang Susun Benda (2,06 Km).
Saat beroperasi penuh, Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran akan tersambung dengan Jalan Tol Kunciran-Serpong yang telah beroperasi sebelumnya dan juga dioperasikan oleh anak usaha Jasa Marga, PT Marga Trans Nusantara (MTN). Ketiga ruas jalan tol ini dapat menjadi alternatif bagi pengguna jalan yang hendak ke arah Bandara Soekarno-Hatta, arah Pondok Aren-Serpong, serta arah Banten/Pelabuhan Merak.
Sumber CNBC Indonesia, edit koranbumn