• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Selasa, 24 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Memacu Inovasi dan Digitalisasi di Era Disrupsi

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
48
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

Industri 4.0 menjadi keniscayaan di dunia industri tidak terkecuali perseroan yang bergerak di bisnis jasa survei. Memasuki usia ke-62 tahun, PT Sucofindo (Persero) dituntut untuk kian menggenjot inovasi, digitalisasi, serta konsolidasi.
Bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) yang ke-62, Sucofindo mengadakan serangkaian acara mulai dari penandatangan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang mengusung tema Pertumbuhan, Inovasi dan Digitalisasi Proses Bisnis. Acara yang berlangsung di Graha Nandhika Sucofindo, Jakarta, Senin (22/10), turut dihadiri jajaran pejabat Kementerian BUMN serta Direktur Utama sejumlah perseroan pelat merah.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno, dalam sambutannya yang diwakili oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, menekankan tema besar era industri 4.0 yang dinilai sudah tidak dapat dibendung lagi. Pemerintah selaku pemegang saham Sucofindo menyampaikan empat hal pokok menyangkut digitalisasi pada era industri 4.0
Aloysius menjelaskan bahwa ciri pertama yakni berlakunya vertical networking. Menurutnya, ciri tersebut mengandaikan bahwa jaringan sudah tidak lagi memiliki sekat-sekat atau hierarki.
Artinya, jaringan tidak lagi melihat apakah dia seorang kepala bagian, divisi, direksi, atau bagian lain dalam manajemen. Dengan demikian, skema tersebut menekankan pentingnya keluaran yang dihasilkan oleh seseorang.
“Jadi vertical networking itu apa yang bisa kamu buat bukan siapa kamu,” ujarnya.
Aloysius menyebut ciri selanjutnya dari industri 4.0 yakni horizontal integration. Salah satu contoh dari konsep tersebut yakni sinergi Sucofindo dengan sesama BUMN jasa survei.
Dia menilai apa yang sudah dikerjakan Sucofindo tidak perlu dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). Dengan demikian, ketiganya dapat saling fokus untuk memperbesar pangsa pasar bersama.
Ciri khas ketiga dari industri 4.0 adalah reengineering upclose function. Pihaknya meyakini sudah saatnya meninggalkan paradigma bahwa sumber daya manusia (SDM) hanya sebagai unsur pendukung.
“Tanpa SDM yang siap perusahaan bisa musnah tergerus persaingan ketat,” jelasnya.
Aloysius mencontohkan BUMN yang masuk ke dalam portofolio Kedeputian Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha (RPU). Pelajaran yang diambil, banyak perseroan musnah karena unsur SDM mulai dari direksi sampai dengan karyawan.
Menurutnya, sejumlah perseroan yang gulung tikar salah satunya akibat SDM yang tidak mampu membaca kondisi bahwa persaingan semakin ketat. Terlena dengan kondisi itu, laju korporasi sudah tidak mengarah ke pertumbuhan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, akselerasi menjadi ciri khas keempat dari digitalisasi di industri 4.0. Perseroan tidak dapat lagi hanya jago kandang tetapi perlu konsolidasi untuk turut dalam perkembangan global.
Aloysius menekan saat ini waktunya konsolidasi bagi BUMN Jasa Survei. Hal tersebut untuk menggenjot dari pangsa pasar 30% menjadi lebih besar.
Bentuk konsolidasi tertinggi, lanjut dia, yakni dalam bentuk Holding BUMN jasa survei di Indonesia. Saat ini, proses persiapan mengatakan konsep Holding BUMN Jasa Survei ditargetkan rampung pada Oktober 2018. Secara keseluruhan, proses pembentukan ditargetkan rampung pada pertengahan 2019.
Aloysius mengungkapkan dalam skema konsolidasi tersebut Biro Klasifikasi Indonesia akan menjadi induk usaha. Kemudian, Surveyor Indonesia dan Sucofindo menjadi entitas anak.
Kendati demikian, dia menyatakan Biro Klasifikasi Indonesia tidak lantas menguasai kedua perseroan pelat merah di bawahnya.
Pihaknya menyebut tiga BUMN itu bakal mengumpulkan kekuatan untuk menambah pangsa pasar.
“Dalam sejarah tiga bumn tersebut cukup maju dan berkembang sekarang waktunya konsolidasi,” imbuhnya.
Inovasi Produk
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin menyampaikan sejumlah arahan strategi bagi perseroan. Rapimnas tersebut digelar dalam rangka evaluasi kinerja 2018 dan penyusunan rencana kerja dan anggaran perseroan (RKAP) 2019.
Bachder mengungkapkan Rapimnas tersebut sekaligus menjadi penutup acara HUT Sucofindo ke-62 yang diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti pekan olahraga dan seni (Porseni), Festival Inovasi, dan family gathering. Pada pembukaan Rapimnas, Sucofindo juga melaksanakan tanda tangan nota kesepahaman dengan PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk., PT Semen Baturaja (Persero) Tbk., PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Waskita Karya Realty.
Dia menekankan bahwa era disrupsi sudah tidak dapat dihindari lagi. Perseroan dituntut dapat beradaptasi dan berkompetisi.
“Kami di Sucofindo menyikapinya dengan konsisten terus mengembangkan digitalisasi proses bisnis,” jelasnya.
Bachder menjelaskan bahwa perseroan terus melakukan inovasi produk dan proses untuk meningkatkan daya saing. Selain itu, digitalisasi proses bisnis juga digenjot untuk mendukung kegiatan operasional maupun kemudahan pelanggan.
“Pembenahan secara internal konsisten terus dilakukan dengan melibatkan seluruh insan Sucofindo baik kantor pusat maupun cabang,” tuturnya.
Untuk terus memperkuat perseroan, dia menyampaikan setidaknya ada lima strategi yang harus dilakukan. Adapun, jurus tersebut yakni pertumbuhan bisnis, inovasi bisnis, digitalisasi proses bisnis, sinergi anak perusahaan, serta pengembangan kapasitas dan kapabilitas sumber daya.
Sumber Sucofindo

Previous Post

Jiwasraya Temu Pendiri/Mitra Pendiri Yadapen

Next Post

PLN Dapat Pinjaman Rp 24,3 Triliun untuk Proyek 35.000 MW

Related Posts

Anak Perusahaan

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

23 Juni 2025
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

23 Juni 2025
IP Fokus Ciptakan Expertise, Resmikan Centre of Excellence Pemaron
Anak Perusahaan

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

23 Juni 2025
Kerjasama Asuransi Asei dengan Kadin DI Yogyakarta Dorong Pengembangan Ekspor
Anak Perusahaan

Asuransi Asei Melepas Lini Usaha Syariah ke Asuransi Jasindo Syariah

23 Juni 2025
BEI Masih Menantikan IPO BUMN pada Tahun 2020
Berita

BEI Dorong Minat Grup Konglomerat untuk IPO

23 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

COO Danantara Dony Oskaria Pastikan Badan Pengelola Investasi Danantara Terbuka Bagi Dunia Kampus

23 Juni 2025
Next Post

PLN Dapat Pinjaman Rp 24,3 Triliun untuk Proyek 35.000 MW

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Telkom Perkenalkan StuntingHub, Platform Solusi Pantau Cegah Stunting

4 hari ago
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Telkom Kembali Buka Program Digistar Class Intern 2025 Batch 3 untuk Mahasiswa

5 hari ago
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

PLN Kembali Pertahankan Posisi Puncak Sektor Utilitas Fortune Southeast Asia 500

4 hari ago
12 Putra-putri Papua Ikuti Program Induksi Perekrutan Pupuk Indonesia

Panji Winanteya: Pupuk Indonesia Optimalkan Transformasi Industri 4.0 dalam Mewujudkan Swasembada Pangan

5 hari ago
Anak Perusahaan

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

by redaksi
23 Juni 2025
0

https://koranbumn.com/workshop-bumn-dan-anak-usaha-bumn-11-juli-2025-beberapa-isu-penting-dalam-penerapan-icofr-pasca-pemberlakuan-uu-bumn-baru/

Read more
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

23 Juni 2025
IP Fokus Ciptakan Expertise, Resmikan Centre of Excellence Pemaron

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

23 Juni 2025
Kerjasama Asuransi Asei dengan Kadin DI Yogyakarta Dorong Pengembangan Ekspor

Asuransi Asei Melepas Lini Usaha Syariah ke Asuransi Jasindo Syariah

23 Juni 2025
BEI Masih Menantikan IPO BUMN pada Tahun 2020

BEI Dorong Minat Grup Konglomerat untuk IPO

23 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In