• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 13 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Perusahaan Konsumer

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Berita Singkat BUMN : IndonesiaRe, IIF, Hutama Karya, PI Logistik, Bank Mandiri, Pupuk Kaltim, PTPN 1, INKA, Peruri, Jasa Tirta 1, KAI, Krakatau Steel, GARAM, Petrokimia Gresik, INTI, IKI, PPI, PTPN 3, Rekind, KIMA, Pelni, PTPP,

Efektif 4 Desember 2025, RUPS Bank Mandiri Taspen Setuju Pengangkatan Panji Irawan sebagai Direktur Utama

Waskita Beton Precast Bidik Kontrak Baru Senilai Rp2,6 triliun pada 2026

Cepat atau lambat dampak pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah dan akan berpengaruh terhadap sejumlah perusahaan karena depresiasi rupiah akan memaksa sebagian perusahaan menaikkan harga barang akibat ongkos untuk membeli bahan baku impor yang semakin mahal, belum lagi bagi perusahaan yang memiliki kewajiban dalam dollar.
PT Bahana Sekuritas melakukan riset terhadap beberapa perusahaan disektor konsumer yang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap pelemahan rupiah, maupun terhadap perusahaan yang kinerjanya tidak terlalu berpengaruh atas depresiasi rupiah.
Pada perdagangan Jumat (7/9/2018), rupiah ditutup menguat 0,49% di level Rp 14.820/dollar, penguatan yang terbesar bila dibanding nilai tukar negara lain seperti Ringgit Malaysia menguat 0,01%, Peso Filipina terapresiasi sebesar 0,27%, dan Baht Thailand menguat 0,05% . Secara year to date nilai tukar rupiah telah melemah 8,54%, lebih baik dibanding Rupee India yang telah terdepresiasi hingga 11,31%.
Dalam riset ini Bahana melihat 5 faktor kunci dan juga didasarkan pada pola historis pelemahan rupiah yang cukup signifikan yang terjadi pada 2013, rupiah terdepresiasi hingga 24% dalam waktu 7 bulan dan pada 2015 kembali mengalami depresiasi sebesar 11% dalam waktu 9 bulan. Faktor pertama dalam 5 faktor tersebut adalah eksposur valuta asing bersih yang dimiliki oleh perusanaan yakni omzet yang dimiliki oleh perusahaan dikurangi dengan beban biaya.
Kedua adalah faktor kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga barang; berikutnya adalah jumlah hari persedian (inventory days); fleksibilitas dalam memotong opex dan yang terakhir dengan melihat eksposur utang valuta asing perusahaan.
‘’Ada tiga hal mendasar yang bisa kita lihat untuk melihat fleksibilitas perusahaan dalam menyesuaikan harga barang yakni apakah barang tersebut adalah bahan kebutuhan utama, tingkat persaingan dan tersedianya barang penganti atau substitute goods di pasar dan yang terakhir bagaimana tingkat harganya barang itu sendiri,’’ papar Analis Bahana Sekuritas Deidy Wijaya.
Dengan melihat 5 faktor kunci ini dan berkaca pada depresiasi rupiah dimasa lalu yang cukup dalam yakni pada 2013 dan 2015, anak usaha Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini menilai pada dasarnya perusahaan disektor konsumer adalah perusahaan yang cukup tahan uji terhadap pelemahan rupiah, apalagi bila nilai tukar melemah secara gradual sehingga perusahaan memiliki waktu untuk melakukan penyesuaian harga secara perlahan, meski tidak dipungkiri ada beberapa perusahaan konsumer yang mengalami tekanan.
Dalam riset tersebut anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menilai PT Gudang Garam (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) dan PT Mayora Indah adalah tiga perusahaan yang paling resilient terhadap pelemahan rupiah pasalnya GGRM dan HMSP memiliki bahan baku mayoritas dari dalam negeri, hanya sebagian tembakau yang diimpor, sementara itu beban perusahaan yang paling besar adalah pembayaran cukai sehingga meskipun nilai tukar rupiah melemah, kinerja kedua perusahaan rokok ini tidak terlalu terpengaruh.
Demikian juga halnya dengan MYOR, meskipun sebagian besar bahan baku terpengaruh dengan depresiasi rupiah, namun perusahaan makanan ini juga memiliki penjualan ekspor, sehingga beban biaya dalam dollar yang dikeluarkan bisa di offset dengan pendapatan dollar yang dihasilkan. ‘’ masyarakat akan lebih mementingkan kebutuhan untuk rokok dan makanan dibanding barang lain yg lebih bersifat diskresioner, inilah satu faktor yang menguntungkan bagi GGRM, HMSP dan MYOR,’’ papar Deidy.
Sementara itu, tiga perusahaan yang lebih sensitif terhadap pelemahan rupiah adalah PT Erajaya Swasembada (ERAA), PT Mitra Adiperkasa (MAPI) dan PT Ace Hardware (ACES). Masalah yang dihadapi ketiga perusahaan ini hampir sama, kurang diuntungkan saat nilai tukar terdepreasiasi karena porsi import yang cukup besar ditambah perusahaan tidak memiliki banyak ruang untuk memotong opex (karena tingkat variable opex/revenue yg relatif kecil), ditambah lagi, kemapuan perusahan untuk menaikkan harga cukup terbatas, sehingga akan berpengaruh terhadap permintaan (jika harga dinaikan terlalu tinggi) atau margin perusahaan bila rupiah terus terdepresiasi
Sumber Situs Web BAHANA

Previous Post

WORKSHOP BUMN DAN ANAK PERUSAHAAN BUMN: MERGER, AKUISISI, SPIN-OFF (DIVESTASI) DAN PENGELOLAAN HOLDING COMPANY (Dalam Perspektif Legal dan Manajemen Risiko)

Next Post

Hadapi Pelemahan Rupiah, Ini Strategi Dirgantara Indonesia

Related Posts

Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa
Berita

Berita Singkat BUMN : IndonesiaRe, IIF, Hutama Karya, PI Logistik, Bank Mandiri, Pupuk Kaltim, PTPN 1, INKA, Peruri, Jasa Tirta 1, KAI, Krakatau Steel, GARAM, Petrokimia Gresik, INTI, IKI, PPI, PTPN 3, Rekind, KIMA, Pelni, PTPP,

13 Desember 2025
Mulai 23 Maret 2020, Bank Mantap Ubah Waktu Layanan untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Anak Perusahaan

Efektif 4 Desember 2025, RUPS Bank Mandiri Taspen Setuju Pengangkatan Panji Irawan sebagai Direktur Utama

13 Desember 2025
Waskita Beton Precast Lakukan Penandatanganan Kontrak Pengadaan Bantalan Beton Kemenhub
Anak Perusahaan

Waskita Beton Precast Bidik Kontrak Baru Senilai Rp2,6 triliun pada 2026

13 Desember 2025
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun
Anak Perusahaan

Mandiri Investasi Gandeng Pegadaian dan Deutsche Bank untuk Meluncurkan Produk Reksa Dana ETF Emas Syariah pada 2026

13 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

PLN Terus Kebut Siang Malam Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

13 Desember 2025
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma dan Fapon Bioindustries Indonesia Perkuat Kemandirian Kesehatan Nasional melalui Kerja sama Pengembangan IVD

13 Desember 2025
Next Post

Hadapi Pelemahan Rupiah, Ini Strategi Dirgantara Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan

2 hari ago
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona

Bio Farma dan Fapon Bioindustries Indonesia Perkuat Kemandirian Kesehatan Nasional melalui Kerja sama Pengembangan IVD

7 jam ago
Menteri Erick Thohir Tunjuk Hotbonar Sinaga dan Arief Budiman jadi Komisaris IFG

IFG Gandeng BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

4 hari ago
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Telkom Indonesia dan Universitas Negeri Padang Resmikan Digistar Club, Cetak Talenta AI Unggul di Sumbar

5 hari ago
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa
Berita

Berita Singkat BUMN : IndonesiaRe, IIF, Hutama Karya, PI Logistik, Bank Mandiri, Pupuk Kaltim, PTPN 1, INKA, Peruri, Jasa Tirta 1, KAI, Krakatau Steel, GARAM, Petrokimia Gresik, INTI, IKI, PPI, PTPN 3, Rekind, KIMA, Pelni, PTPP,

by redaksi
13 Desember 2025
0

Indonesia Re memperingati Hari Antikorupsi Sedunia 2025 (HAKORDIA), dengan menggelar sejumlah kegiatan edukatif yang berfokus pada penguatan budaya integritas, transparansi,...

Read more
Mulai 23 Maret 2020, Bank Mantap Ubah Waktu Layanan untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Efektif 4 Desember 2025, RUPS Bank Mandiri Taspen Setuju Pengangkatan Panji Irawan sebagai Direktur Utama

13 Desember 2025
Waskita Beton Precast Lakukan Penandatanganan Kontrak Pengadaan Bantalan Beton Kemenhub

Waskita Beton Precast Bidik Kontrak Baru Senilai Rp2,6 triliun pada 2026

13 Desember 2025
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun

Mandiri Investasi Gandeng Pegadaian dan Deutsche Bank untuk Meluncurkan Produk Reksa Dana ETF Emas Syariah pada 2026

13 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

PLN Terus Kebut Siang Malam Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

13 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In